Selain itu, informasi yang beredar, Neymar akan digaji sebesar 30 juta euro (Rp465 miliar) per tahunnya. Akan tetapi, kabar itu langsung ditepis oleh Presiden klub, Jean-Michel Aulas. Ia mengungkapkan tidak yakin PSG mau mengeluarkan dana sebanyak itu.
"Saya tidak yakin apakah itu positif bagi ekonomi sepak bola Prancis, jika memang terjadi proses transfer seperti itu," kata Aulas seperti dilansir Soccerway, Selasa (25/7/2017).
"Sebagai analis ekonomi, saya melihat investasi ini mewakili sepak bola Prancis. Ini akan menghabiskan lebih dari 500 juta euro selama lima tahun," sambungnya.
"Ketika kami mencoba menciptakan dinamika positif, dengan melihat nilai tambah ekonomi, kami berpikir bahwa transfer ini sangat berisiko," papar Aulas.
Pernyataan Aulas tak lepas dari pengamatannya mengenai sepak bola Prancis. Ia menyebut, sepak bola Prancis berbeda dengan Inggris yang bisa mendapatkan pendapatan fantastis.
"Menurut saya, kami tidak memiliki logika ekonomi yang koheren dengan liga di Prancis. Kami tidak berada di Inggris dengan pendapatan hampir USD3 miliar untuk hak siar televisi. Kami berada dalam ekonomi liberal, setiap orang bebas untuk melakukan apa yang mereka inginkan," tutur Aulas. (Soccerway)
Video: Luis Milla Diminta Berhenti Lakukan Eksperimen Formasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)