medcom.id, Jakarta: Bicara Piala Dunia, tentunya orang langsung teringat Brasil, Jerman, Argentina, Italia, Inggris, Spanyol dan Belanda. Negara-negara inilah yang memang selalu jadi unggulan di tiap turnamen sepak bola sejagat.
Brasil, siapa yang tidak tahu Negara yang punya segudang pemain-pemain beken ini. Dari mulai, Pele, Ronaldinho, Ronaldo, Kaka, hingga kini Neymar, kita semua tahu mereka. Apalagi, mereka sudah lima kali jadi juara di Piala Dunia –terbanyak.
Begitu juga dengan nama Xavi Hernandez, Lionel Messi, Mesut Oezil, Wayne Rooney dan Robin van Persie, kita yang berada di Asia pun tahu sepak terjang mereka, meski hanya dari layar kaca.
Namun, saat nama Karim Ansarifard, Yoshito Ōkubo atau Park Chu-Young terdengar di telinga kita, saya berani jamin Anda pasti akan terlebih dulu membuka Wikipedia untuk mengetahui siapa mereka.
Bicara sepakbola, Asia memang tidak terlalu terdengar gaungnya di dunia. Mungkin hanya pada Piala Dunia 2002 benua Kuning dikenal banyak khalayak dunia, lantaran Korea Selatan sukses melaju hingga semifinal.
Sepanjang sejarah keikutsertaan di Piala Dunia, inilah pertama kalinya tim asal Asia berhasil melaju hingga semifinal. Pertanyaannya sekarang, mampukah Korsel maupun wakil-wakil Asia lainnya mengulang prestasi 2006 di Brasil nanti?
Saya memilih bersikap realistis. Bisa lolos dari fase grup saja sudah patut dibanggakan. Untuk kasus Korsel, saat itu mereka sukses karena bermain di negaranya. Dukungan fanatik fans serta ‘dukungan’ wasit punya peranan besar. Tapi, di Brasil nanti, akankah wasit memihak mereka?
Di Piala Dunia kali ini, Asia mengirimkan empat wakilnya di putaran final, yakni Australia, Iran, Jepang dan Korea Selatan. Di level Asia, keempat Negara ini memang jagoannya. Namun bicara level dunia, mereka hanya tim kelas tiga --di luar tim elite.
Merujuk pada daftar peringkat terakhir FIFA, Iran punya ranking paling tinggi dibanding tiga Negara lainnya. “Team Melli” ada di posisi 43. Iran juga punya skuat lebih baik dari tiga kontestan Asia lain, jika merujuk pada penampilan di babak kualifikasi.
Iran lolos ke Brasil dengan status juara Grup A kualifikasi zona Asia. Skuat besutan Carlos Queiroz jadi tim yang paling sedikit kebobolan dari empat negara Asia peserta Piala Dunia 2014.
Soal komposisi pemain, kita belum familiar dengan nama Karim Ansarifard, bomber andalan Iran yang tadi saya sebutkan di atas. Tapi, jika melihat sepak terjang Iran di babak kualifikasi, bukan suatu hal yang mustahil apabila mereka mampu lolos ke babak 16 besar, meski harus bersaing dengan Nigeria dan Bosnia-Herzegovina untuk mendampingi Argentina dari Grup F.
Australia, Negara yang belum lama ini baru bergabung ke zona Asia datang ke Brasil dengan susah payah. Kalah bersaing dengan Jepang di kualifikasi Grup B, Australia baru memastikan tiket ke Brasil di laga kualifikasi terakhir kontra Irak. Australia menang 2-0 di laga itu dan berangkat ke Piala Dunia keenamnya.
Namun, sulit memprediksi Australia bisa berbicara banyak di Piala Dunia 2014, seperti di 2006 di mana mereka berhasil lolos ke babak 16 besar, lantaran tergabung di Grup B, bersama dengan Spanyol, Belanda dan Cile.
Dengan materi pemain yang jauh dari 2006, realistisnya Tim Cahill dan kawan-kawan hanya akan jadi penghuni dasar klasemen Grup B.
Korea Selatan merupakan tim dari Asia yang paling sering berlaga di Piala Dunia. Pada even kali ini merupakan partisipasi ke-9 skuat “Taeguk Warriors” berlaga di Piala Dunia. Namun pada edisi kali ini Korsel datang dengan kekuatan yang bisa dikatakan lebih lemah dari skuat di 2002.
Korsel lolos dengan sedikit campur tangan “dewi fortuna” karena hanya unggul selisih gol dari Uzbekistan yang menempati posisi tiga klasemen akhir Grup A -dibawah Iran. Hasil itu membuat sang pelatih kala itu Choi Kang-Hee memutuskan mundur dan digantikan Hung Myung-Bo, kapten Korsel di Piala Dunia 2002.
Di tangan Myung-Bo, performa Korsel tak kunjung membaik. Dari enam laga uji coba terakhirnya sepanjang 2014, Korsel hanya dua kali menang. Bahkan, di laga uji coba terakhirnya, Korsel dipecundangi Ghana 0-4.
Melihat grafik permainan Korsel saat ini, saya percaya mereka akan sulit menyaingi Rusia dan Belgia yang jadi favorit dari Grup H untuk lolos ke fase berikutnya. Korsel mungkin hanya berjuang untuk tidak berada di dasar klasemen, bertarung dengan Aljazair.
Dari ketiga kontestan di atas, mungkin hanya Jepang yang punya peluang paling besar untuk melaju ke babak 16 besar. Skuat “Samurai Biru” adalah tim pertama yang memastikan diri lolos ke Brasil, usai jadi juara di penyisihan Grup B kualifikasi zona Asia –mengungguli Australia.
Dalam lima laga uji coba terakhirnya, Jepang berhasil menyapu bersih dengan kemenangan, di mana dua diantaranya diraih atas tim kontestan Piala Dunia, Belgia dan Kosta Rika.
Dari segi komposisi pemain, Jepang juga dihuni sejumlah pemain yang merumput di liga elite Eropa, sebut saja Keisuke Honda (AC Milan) dan Shinji Kagawa yang merumput bersama Manchester United.
Jadi, untuk bersaing dengan Kolombia, Yunani dan Pantai Gading, saya optimistis tim besutan master taktik Italia, Alberto Zaccheroni ini bisa lolos, entah itu sebagai juara grup atau runner-up.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)