Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan, dengan kerangka berpikir seperti itu seharusnya rush money tak perlu terjadi. Rush money dihembuskan akan terjadi pada 25 November nanti.
"Maka tindakan yang bisa merusak perbankan itu sebenarnya akan merusak kepentingan masyarakat sendiri," tegas Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).
Baca: Sri Mulyani Berharap Gerakan Rush Money tak Terjadi
Tak hanya itu, kata Sri, stabilisasi sektor keuangan sangat berhubungan dengan upaya penciptaan dan pengentasan kemiskinan. Rush money akan merusak sistem perbankan.
Menurut Sri Mulyani, rush money yang dihembuskan bakal terjadi akhir bulan ini sudah tak memiliki relevansi. Karena aspirasi masyarakat yang menuntut dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah didengar.
Baca: Darmin: Jangan Alihkan Isu Politik ke Ekonomi
"Kalau merusak kepentingan masyarakat miskin, tentu sangat bertentangan dengan apa yang mereka mau tuju kan?" ucap dia.
Mantan Managing Director and Chief Operating Officer Bank Dunia ini yakin, tak ada bagian masyarakat yang ingin membahayakan masyarakat lainnya. Sebab, rakyat kecil yang akan menjadi korban utama rush money.
"Hati-hati dalam melakukan tindakan yang bisa saja melukai dan memengaruhi kepentingan masyarakat sendiri," ujar Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News