Gerakan tersebut timbul dan mengatasnamakan umat Islam yang ragu terhadap penegakan hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas pernyataannya terkait Surat Al-Maidah ayat 51.
Darmin menyesalkan gerakan tersebut yang mencoba mengalihkan langkah-langkah yang sebenarnya bersifat politik ke sisi perekonomian.
"Jangan lah mengada-ngada mengalihkan persoalan politik ke yang sifatnya ekonomi. Itu namanya sudah tidak negarawan," kata dia di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Lantas bagaimana efeknya ke perekonomian Indonesia? Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menilai akan sangat tergantung seberapa masif gerakan tersebut akan dilakukan. Namun dirinya melihat hal tersebut tidak bagus dilakukan untuk ekonomi Indonesia.
"Hal itu tidak bagus dilakukan, karena enggak ada untungnya sama sekali," ujar dia.
Lebih jauh terkait adanya sentimen negatif dari isu tersebut, Darmin bilang, sejauh ini tak ada. Jikalau bergejolak pun menurut dia lebih diakibatkan oleh ekonomi dunia yang sedang dilanda ketidakpastian, terutama menunggu implementasi kebijakan Presiden AS terpilih, Donald Trump.
"Ekonomi dunia memang sedang menunggu semua, Trump bikin apa lagi. Tapi sebenarnya orang menganggap dia pasti akan realistis, tapi ada juga yang mau dia tegakkan di kampanyenya," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News