Lantas, pesulap yang kerap mengenakan bandana hitam ini meminta kami menuliskan nama orang tersebut di sebuah kartu nama. Ia juga membuka jam tangannya dan meminta kami memutar jarum jam secara acak tanpa dia ketahui.
Tak lama sebuah amplop cokelat dikeluarkan Romy dari dalam dompetnya. Amplop kecil itu masih bersegel dihias prangko, berserta cap pos bertuliskan “Special message for you”.
“Tadi kamu memikirkan nama dan mengubah jam, itu free choice ya. Sebetulnya itu tidak bebas, kamu sudah dipengaruhi. Harus ada buktinya? Lihat jam saya dan isi amplopnya,” ujar Romy kembali. Tertera dalam cap pos; angka 10:15, persis dengan waktu yang ditunjukkan pada jarum jam yang kami putar. Sementara saat amplop dibuka, di dalamnya terdapat satu kartu lain. Di balik kartu itu, dengan tulisan tangan Romy sendiri, tertera nama orang yang sama dengan yang kami tulis sebelumnya.
.jpg)
Romy Rafael.
Ekspresi terkejut dari orang yang menyaksikan adalah reaksi yang umum usai Romy beraksi. Setidaknya inilah yang ia rasakan setelah belasan tahun menjadi pekerja misteri, sebutan yang kerap digunakan Romy bagi pegelut bidang yang ia tekuni.
Soal nama dan jarum jam tadi, menurut Romy bukanlah pilihan bebas dari seseorang. Pasalnya, manusia tidak luput dari sugesti dan aspek luar yang mempengaruhi di sekeliling mereka. “Hal ini pun bisa dipelajari,” jelasnya.
Kendati suguhannya sering tak masuk akal, Romy enggan disebut pesulap. Romy memang lebih dikenal dengan kemampuan hipnotisnya. Ya. Aliran hipnotis masih bagian dari satu keluarga pekerja misteri - selain sulap klasik, mentalis, ilusionis, eskapologi, dan lain-lain.
Namun, baginya hipnotis memiliki kemungkinan gagal lebih tinggi dibanding sulap, karena bermain dengan pikiran, bukan alat.
.jpg)
Demi hiburan
Atraksi sulap maupun hipnotis begitu lekat dengan hiburan. Trik-trik yang dianggap ajaib seperti meloloskan diri dari maut, transposisi, dan membaca pikiran mampu menarik perhatian masyarakat. Malah ada yang mengaitkannya ke persoalan magis.
Sebenarnya, seni dalam bidang misteri berpusat pada tiga unsur, yakni kecepatan tangan, teknik atau peralatan yang digunakan, serta psikologi. Dengan demikian, sulap atau hipnotis adalah sesuatu yang bisa dijelaskan dan dipelajari.
Perkara nalar ini pun menjadi rahasia umum. Namun, banyak masyarakat yang tetap kagum dengan ‘keajaiban’ yang ditampilkan pesulap demi rasa senang dan hiburan.
Hal ini sejurus dengan pendapat Eryn Newman, seorang psikolog dari University of Southern California “Meskipun kita tahu kita harus merunut pada fakta dan bukti, kita tetap menggunakaan perasaan".
Unsur hiburan ini pula yang menjadi lahan garapan para pesulap di Indonesia. Memuaskan dahaga penonton akan pertunjukan yang menantang dan tidak biasa. Namun, menurut Romy tindakan ini kerap menjadi bumerang bagi para pelakon itu sendiri.
.jpg)
Aksi berbahaya dan kurang persiapan tak hanya dapat mencelakai orang lain, tetapi juga menggadaikan karier pesulap itu sendiri. Yang terpenting, bagi Romy, sebuah pertunjukan harus memiliki makna dan personifikasi bagi penontonnya.
Ia menyebut pertunjukannya adalah syiar, sebab membantu orang yang phobia, stres, atau depresi. Tanpa makna, pertunjukan hanya menjadi ajang pamer seorang pesulap akan kebolehannya menampilkan hal yang tidak dilakukan pesulap lain.
“Harus ada meaning-nya, kalau enggak jadinya ‘so what magic’. Tujuannya memang show off saja, dan itu adalah The lowest level of entertainment,” tambah pria yang mendalami ilmu hipnotis di Amerika Serikat ini.
Menantang
Tantangan dalam dunia hiburan tanah air dirasakan pula oleh ilusionis dan mentalis, Denny Darko. Pria yang meraih gelar Runner-Up ajang pencarian bakat pesulap di tahun 2009 ini mengatakan, tantangan memang kerap hadir untuk pembuktian diri seorang pekerja misteri.
Tantangan itu biasanya dilayangkan oleh pihak pengguna jasa, seperti stasiun televisi atau perusahaan lain yang menanggapnya. Dalam hal ini, mengukur kemampuan dan memikirkan keselamatan harus jadi pertimbangan utama pekerja misteri sebelum keputusan diambil.
.jpg)
Denny Darko.
Denny sendiri punya trik khusus untuk mengatasi hal tersebut. Demi menjaga keselamatan dirinya, asisten, hingga penonton pertunjukan, Denny tak melakukan aksi yang seratus persen baru, melainkan memfokuskan keahliannya di trik tertentu.
Menggeluti dunia sulap selama 14 tahun membuat Denny menguasai beberapa alat dalam aksi ilusi. Jika mendapat tantangan baru, Denny akan memodifikasi alat tersebut untuk menampilkan trik yang belum pernah dilakukan.
“Padahal sebenarnya mesin di dalamnya adalah sesuatu yang sudah saya kuasai karena saya sudah melakukannya bertahun-tahun sebelumnya,” jelas pria yang pernah“memindahkan” tujuh orang dari sebuah kotak ke dalam mobil ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News