[Cek Fakta] Tugu Sepatu Hilang Uang Rakyat Habis buat Bongkar Pasang? Ini Faktanya

Beredar sebuah foto tangkapan layar memperlihatkan pemberitaan TV bahwa Tugu Sepatu raksasa yang dipajang di berbagai lokasi di Jakarta, hilang usai aksi vandalisme. Foto ini beredar di media sosial.
 
Adalah akun facebook Lau Dex yang turut mengunggah tangkapan layar tersebut, Senin 20 September 2021. Akun itu membuat narasi seolah Tugu Sepatu itu dibuat dengan dana APBD atau uang rakyat.

"Bukan sulap bukan sihir..
Begitu mudahnya mnghabiskan uang rakyat buat bongkar pasang."

Benarkah demikian?
 


 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Tugu Sepatu menghilang sebagai bukti bahwa begitu mudahnya menghabiskan uang rakyat buat bongkar pasang, adalah salah. Faktanya, Tugu Sepatu tidak dibuat dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta atau uang rakyat.

"Pembangunan instalasi tugu sepatu Jakarta itu disebut tidak menggunakan APBD dan inisiasi dari pelaku ekonomi kreatif. Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi dengan menyediakan ruang publik yang bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat Jakarta," tulis CNNIndonesia.com dalam laporannya, Jumat 17 September 2021.

Pembangunan tugu sepatu ini merupakan kolaborasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI bersama Jakarta Experience Board (JXB) dengan pelaku ekonomi kreatif. Tugu sepatu ini disebar di sejumlah titik.

"Dengan sinergitas yang efektif antara pemerintah bersama dengan seluruh stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif di Jakarta, diharapkan para pelaku ekonomi kreatif di Jakarta bisa bangkit dan pulih lebih cepat," kata Plt Kadisparekraf Gumilar Ekalaya.

Berita terkait:[Cek Fakta] Benarkah Anies Baswedan Sedot APBD DKI Jakarta Bikin Tugu Sepatu? Ini Faktanya
 

Sementara itu, kabar bahwa Tugu Sepatu itu kini menghilang bukan karena vandalisme. Akan tetapi pencopotan Tugu Sepatu itu lantaran waktu pamerannya sudah habis.

"Oh sudah di-take out karena sesuai, Compass (merek sepatu asal Bandung) kan sudah bikin rilis ya pelaksanaannya sampai hari Minggu, 19 September," kata Kabid Ekonomi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Helma Dahlia seperti dimuat Medcom.id, Selasa 21 September 2021.

Adapun menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Tugu Sepatu itu sedang dibersihkan karena vandalisme. Riza menyebut tugu itu akan kembali dipajang.

"Ada yang corat-coret yang tidak bijak tidak baik makanya sekarang harus dibersihkan dulu, dirapihkan dibersihkan dulu nanti pada waktunya kita akan tampilkan lagi," kata Riza.

 

 

Kesimpulan:
Klaim bahwa Tugu Sepatu menghilang sebagai bukti bahwa begitu mudahnya menghabiskan uang rakyat buat bongkar-pasang, adalah salah. Faktanya, Tugu Sepatu tidak dibuat dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta atau uang rakyat.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 


 

Referensi:
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/PNg6rroK-cek-fakta-benarkah-anies-baswedan-sedot-apbd-dki-jakarta-bikin-tugu-sepatu-ini-faktanya
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210917104004-20-695625/dki-pasang-tugu-sepatu-jakarta-untuk-ramaikan-festival
https://www.medcom.id/nasional/metro/VNnoeYJb-bukan-karena-korban-vandalisme-ini-alasan-tugu-sepatu-dicopot
https://www.facebook.com/groups/1778152662215040/posts/4843206442376298/
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News