Fenomena yang berlangsung hingga Agustus ini membuat tubuh manusia menjadi meriang hingga batuk disertai sesak napas. Berikut selengkapnya:
"Mulai besok jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION,
dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari.
Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya.
Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus.
Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya,
yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll.
Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum Vitamin atau Suplemen agar imun kita kuat.
Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan_NYA.
???? Aamiin ...
Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lebih jauh.
Jadi hawa lebih dingin, dampaknya ke badan kurang enak karena ga' terbiasa dengan suhu ini,.
Untuk itu jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa...
Salam sehat.....????????smangat ?????????????."
![[Cek Fakta] Muncul Fenomena Aphelion Cuaca jadi Lebih Dingin dan Bikin Meriang hingga Batuk Sesak Napas? Simak Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Kamis6Jan5.png)
Benarkah demikian?
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa kini muncul fenomena Aphelion yang membuat tubuh menjadi kurang enak, adalah salah. Faktanya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan klarifikasi.
Menurut BMKG, cuaca dingin pada awal Januari 2022 ini bukan disebabkan Aphelion, atau posisi bumi berada di titik terjauh dari matahari. Pasalnya, Aphelion biasanya terjadi pada kisaran Juli.
"Jadi, cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena Aphelion tetapi karena faktor-faktor lain," kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko seperti dimuat Medcom.id, 4 Januari 2022.
Lagi pula, lanjut Urip, fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion. Alasannya, Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi.
Sementara itu, pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim penghujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022. Hal ini menyebabkan seolah Aphelion memiliki dampak ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia.
"Padahal pada faktanya, penurunan suhu di masa pergantian tahun banyak disebabkan faktor di luar itu," tutur Urip.
![[Cek Fakta] Muncul Fenomena Aphelion Cuaca jadi Lebih Dingin dan Bikin Meriang hingga Batuk Sesak Napas? Simak Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Kamis6Jan6.png)
Kesimpulan:
Klaim bahwa kini muncul fenomena Aphelion yang membuat tubuh menjadi kurang enak, adalah salah. Faktanya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan klarifikasi.
Informasi ini jenis hoaks false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
![[Cek Fakta] Muncul Fenomena Aphelion Cuaca jadi Lebih Dingin dan Bikin Meriang hingga Batuk Sesak Napas? Simak Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/hoaks%20false%20context(59).jpeg)
Referensi:
https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/Gbma7Zeb-bmkg-cuaca-dingin-awal-2022-bukan-aphelion?utm_source=nasional&utm_medium=baca_juga&utm_campaign=detail_desktop
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News