Tangkapan layar informasi yang beredar di media sosial
Tangkapan layar informasi yang beredar di media sosial

Fakta atau Hoaks

[Cek Fakta] Benarkah Penyintas Covid-19 tak Perlu Divaksin? Ini Faktanya

Medcom Files Cek Fakta penyintas covid-19
M Rodhi Aulia • 02 Desember 2021 13:54
Beredar sebuah video dengan narasi bahwa penyintas Covid-19, tidak perlu divaksin. Narasi ini beredar di media sosial.
 
Adalah akun facebook Berik yang turut mengunggah narasi tersebut, Rabu 1 Desember 2021. Berikut narasinya:


"Jadi buat yg sudah terinfeksi, ngapain ya memaksakan diri untuk divaksin? Hehe.. karena Allah SWT sudah memberikan proteksi yg sempurna dibandingkan vaksin yg butuh booster lantas re-booster.. lagi dan lagi..sampai puas big pharma mendulang cuan.
Journal sumber https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMc2108120."


 
[Cek Fakta] Benarkah Penyintas Covid-19 tak Perlu Divaksin? Ini Faktanya

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


 

Akun itu merujuk pada sebuah riset yang dilakukan di Qatar. Akun itu mengeklaim hasil riset itu menyebut kasus penyintas Covid-19 yang kembali terinfeksi Covid-19 sangat sedikit. Hal itu lantaran hanya 0,4 persen penyintas yang terkena Covid-19 untuk kali kedua. Dari 0,4 persen itu tidak ada kasus kematian.
 
Berikut narasi selengkapnya:
 
"Kembali ada berita bagus terkait kekebalan natural.
Studi yg meneliti superioritas kekebalan natural dgn data yg jauh lebih besar telah dilakukan di Qatar.
 
Secara ekslusif, hanya orang yg memiliki kekebalan natural dari hasil infeksi saja yg diteliti, sedangkan yg memiliki kekebalan natural tapi kemudian divaksin dikecualikan dari data.
 
Hasilnya adalah,
- hanya 0,4 persen orang dengan kekebalan alami yg terkena COVID-19 untuk kedua kalinya.
- kemungkinan mengalami kondisi parah adalah 0,1 kali lipat dari infeksi primer, menurut penelitian. Hanya 4 kasus saja yang terdeteksi.(bayangkan, dari 260rb orang lebih)
- tidak ada kasus kematian yang tercatat di antara mereka yang terinfeksi untuk kedua kalinya
 
Jadi buat yg sudah terinfeksi, ngapain ya memaksakan diri untuk divaksin? Hehe.. karena Allah SWT sudah memberikan proteksi yg sempurna dibandingkan vaksin yg butuh booster lantas re-booster.. lagi dan lagi..sampai puas big pharma mendulang cuan.
Journal sumber https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMc2108120
Dan kenapa ya media outlets dan orang medis tdk pernah membahas keunggulan dari infeksi alami? Heran ane Om Dicky Budi Man."
 

[Cek Fakta] Benarkah Penyintas Covid-19 tak Perlu Divaksin? Ini Faktanya

 

Benarkah demikian?
 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa penyintas Covid-19 tidak perlu divaksin karena sudah memiliki kekebalan natural atau alami, adalah salah. Faktanya, tidak ada hasil riset yang menjamin kekebalan natural itu bisa bertahan dalam waktu yang lama atau bahkan abadi.
 
Bahwa benar penyintas Covid-19 memiliki kekebalan tubuh alami. Namun kekebalan itu akan menurun atau hilang setelah dua atau tiga bulan.
 
Hal itu seperti diungkap Peneliti Jerman, Clemens Wendtner dan penelitian di Tiongkok pada awal 2020 lalu. Terdapat anomali bahwa penyintas biasanya cenderung lebih kebal terhadap virus karena tubuh mereka sudah memproduksi antibodi.
 

[Cek Fakta] Benarkah Penyintas Covid-19 tak Perlu Divaksin? Ini Faktanya
 

Sayangnya, untuk kasus penyintas Covid-19 tidak demikian. Hal itu dikarenakan jumlah antibodi itu terus menurun dalam waktu 2 hingga 3 bulan kemudian.
 
Bahwa benar tidak banyak kasus penyintas terinfeksi kasus Covid-19 lebih dari sekali. Akan tetapi, kasus mereka yang terinfeksi Covid-19 lebih dari sekali menjadi petunjuk tidak ada jaminan waktu terkait kekebalan alami yang dimaksud.
 
Jika merujuk pada riset yang dijadikan dasar narasi di atas, tidak ditemukan jaminan waktu kekebalan tubuh penyintas. Terlebih riset itu tidak menjadikan penyintas Covid-19 yang divaksinasi sebagai objek penelitian. Sehingga tidak bisa dibandingkan kekebalan tubuh penyintas Covid-19 tanpa vaksinasi dengan mereka yang sudah divaksin.
 

[Cek Fakta] Benarkah Penyintas Covid-19 tak Perlu Divaksin? Ini Faktanya
 

Di sisi lain, terdapat studi yang menyatakan kekebalan alami tanpa vaksinasi hanya bertahan 3 hingga 6 bulan. Karenanya, vaksinasi menjadi salah satu cara atau ikhtiar agar kekebalan itu bisa lebih lama.
 
"Melansir Medical News Today, studi tersebut menunjukkan bahwa kekebalan alami yang didapatkan di luar vaksinasi dapat bertahan 3-6 bulan setelah terpapar virus.
 
“Studi ini dapat membantu orang untuk mendapatkan vaksinasi,” ujar profesor ilmu kesehatan di University of Wisconsin-Madison Dr. Ajay Sethi, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
 
Menurut Ajay, penelitian telah menunjukkan bahwa vaksinasi setelah infeksi alami menghasilkan respons imun yang lebih kuat dibandingkan dengan vaksinasi tanpa riwayat Covid-19 sebelumnya," tulis Kompas.com dalam laporannya, 21 Oktober 2021.

 

[Cek Fakta] Benarkah Penyintas Covid-19 tak Perlu Divaksin? Ini Faktanya
 

Kesimpulan:
Klaim bahwa penyintas Covid-19 tidak perlu divaksin karena sudah memiliki kekebalan natural atau alami, adalah salah. Faktanya, tidak ada hasil riset yang menjamin kekebalan natural itu bisa bertahan dalam waktu yang lama atau bahkan abadi.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 

[Cek Fakta] Benarkah Penyintas Covid-19 tak Perlu Divaksin? Ini Faktanya
 

Referensi:
https://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-ilmiah/antibodi-dan-kekebalan-corona-bisa-hilang-setelah-pasien-sembuh
https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMc2108120
https://www.kompas.com/tren/berita/063000665-berapa-lama-kekebalan-alami-covid-19-bertahan-?page=all
https://www.facebook.com/berik.klon/posts/637205733965361
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(DHI)
LEAVE A COMMENT
LOADING
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan