Akun Facebook Lois Lois membagikan kabar ini pada 9 Maret 2021. Akun ini mengunggah sebuah tangkapan layar artikel berjudul "Guru di Kota Tegal Meninggal Usai Divaksin Sinovac". Lalu, akun itu menyertakan narasi sebagai berikut:
"Kode barcode vaksin asli di tukar oleh Farmasi sbg Vaksin Plasebo utk menipu KIPI. Oleh KIPI.. Akan di bantah bhw kematian bukan akibat Vaksin.
Bukankah Indonesia di jadikan kelinci percobaan Vaksin Sinovac? Makanya belum setahun Vaksin sudah di temukan. Vaksin yg sebenarnya di peruntukkan untuk ayam. Soalnya dr.Dirga Lambe mengatakan bhw Virus hewan bisa bermutasi kepada manusia. Dan juru Vaksin-dr.Nadia Tarmizi adalah Ahli penyakit menular pada hewan . Vaksin sudah terlanjur di suntikkan dan WHO akhirnya melaporkan bhw Tidak di temukan bukti sumber penularan Hewan di Wuhan.
Kata Dokter2 Hewan: Ayam2 yg di suntikan Vaksin Sinovac ini banyak yg mati setelah 2 Minggu. Selamat ya buat IDI Anda tertipu ilmu sampah. Tapi mau di bantu.. Justru saya di gosipkan Gila gangguan jiwa berat!! IDI menolak di bantu Kemenkes menolak di bantu Kalau masih minta bukti Ini lhoooo: Pandemi berlarut2!!"
![[Cek Fakta] Vaksin Sinovac Dikabarkan Adalah Vaksin yang Awalnya Diperuntukkan untuk Ayam? Ini Cek Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-03-15%20at%2015_35_09.png)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim bahwa vaksin covid-19 Sinovac diperuntukkan bagi ayam serta barcode aslinya ditukar adalah salah. Faktanya, informasi itu tidak berdasar dan vaksin covid-19 Sinovac ditujukan untuk memberi perlindungan terhadap manusia dari infeksi covid-19.
Dilansir Medcom.id melalui artikel berjudul "Hasil Uji Klinis Vaksin Sinovac Selama 3 Bulan Cukup untuk Izin Darurat",vaksin covid-19 asal Tiongkok, Sinovac telah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). EUA itu diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Senin 11 Janurai 2021). Dengan terbitnya EUA, vaksin Sinovac secara resmi boleh digunakan untuk vaksinasi massal.
"Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency, emergency use authorization untuk vaksin covid-19 yang pertama kali kepada vaksin CoronaVac produksi Sinovac Biotech Incorporated yang bekerja sama dengan PT Bio Farma," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers daring.
Dengan kata lain, produksi vaksin Sinovac telah memenuhi standar pembuatan vaksin, yakni melalui uji coba terhadap binatang dan uji klinis terhadap manusia. Sehingga, klaim penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia bukan sebagai kelinci percobaan.
![[Cek Fakta] Vaksin Sinovac Dikabarkan Adalah Vaksin yang Awalnya Diperuntukkan untuk Ayam? Ini Cek Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-03-15%20at%2015_55_33.png)
Mengutip Duke Global Health Innovation Center per 4 Desember 2020, sebanyak empat negara lainnya telah memesan vaksin Sinovac. Adapun negara tersebut adalah Chili dengan pesanan 60 juta dosis, Turki (50 juta dosis), Brasil (46 juta dosis) dan Bangladesh 100 ribu dosis. Sementara Indonesia disebutkan memesan sebanyak 128 juta dosis.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia mengatakan sejumlah negara lain juga tertarik dengan vaksin covid-19. Pasalnya tingkat kemanjuran atau efikasi vaksin Sinovac dianggap baik.
Sejumlah negara tersebut adalah Singapura, dan Filipina. Sementar Mesir sedang bernegosiasi agar bisa memproduksi vaksin Sinovac.
Pula, dilansir Turnbackhoax.id, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), dr. Hinky Hindra Irawan Satari, mengatkan bahwa penukaran kode vaksin Sinovac tidak sesederhana seperti pada klaim yang beredar tersebut. Barcode vaksin melalui satu sistem yang sama sejak selesai diproduksi di Tiongkok hingga disuntikkan kepada penerima vaksin. Sistem satu pintu ini diterapkan untuk memudahkan pelacakan dan distribusi serta mencegah tindakan pemalsuan terhadap sebuah vaksin.
Kesimpulan:
Klaim bahwa vaksin covid-19 Sinovac diperuntukkan bagi ayam serta barcode aslinya ditukar adalah salah. Faktanya, informasi itu tidak berdasar dan vaksin covid-19 Sinovac ditujukan untuk memberi perlindungan terhadap manusia dari infeksi covid-19.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Vaksin Sinovac Dikabarkan Adalah Vaksin yang Awalnya Diperuntukkan untuk Ayam? Ini Cek Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/WhatsApp%20Image%202020-08-07%20at%2018_30_14-6(119).jpeg)
Referensi:
https://jateng.suara.com/berita/172545-guru-di-kota-tegal-meninggal-usai-divaksin-sinovac
https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/8Kyl0Pxk-hasil-uji-klinis-vaksin-sinovac-selama-3-bulan-cukup-untuk-izin-darurat
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/3NOq9A2k-hanya-indonesia-yang-beli-vaksin-sinovac-tiongkok-ini-faktanya
https://turnbackhoax.id/2021/03/13/salah-vaksin-sinovac-vaksin-yg-sebenarnya-di-peruntukkan-untuk-ayam/
https://archive.is/nfqID
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surelcekfakta@medcom.idatau WA/SMS ke nomor082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News