Akun itu mengomentari tautan artikel Kompas.com berjudul "Tak Ada Larangan Mudik, Luhut: Pertimbangannya Supaya Ekonomi Tidak Mati".
Dalam komentar itu seolah Luhut menegaskan pertimbangan pemerintah tidak melarang mudik agar ekonomi tidak mati, dan pemerintah tidak peduli jika pemudik atau rakyat yang meninggal dunia.
Berikut komentar Luhut: "Biar ekonomi tidak mati, kalau manusianya mah bodo amat."
Adalah akun facebook Zahra Budiana yang membagikan tangkapan layar ini pada Kamis 9 April 2020."Keterlaluan ini org omongannya," kata akun Zahra Budiana.
![[Cek Fakta] Luhut Bilang Pemerintah tak Peduli bila Rakyat Meninggal? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/bodo.jpg)
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Menko Marves Luhut menyatakan pertimbangan pemerintah tidak melarang mudik agar ekonomi tidak mati, dan pemerintah tidak peduli jika pemudik atau rakyat meninggal dunia, adalah salah.
Seperti yang pernah kami ulas bahwa Luhut tidak aktif di Twitter. Hal itu berdasarkan pemantauan kami dalam situs resmi Luhut Binsar Pandjaitan luhutpandjaitan.id. Di sana Luhut, setidaknya hanya memiliki akun resmi di tiga media sosial.
Yaitu halaman facebook @luhutbinsar.pandjaitan, akun Instagram @luhut.pandjaitan dan kanal Youtube Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut tampak aktif hanya di akun-akun ini.
![[Cek Fakta] Luhut Bilang Pemerintah tak Peduli bila Rakyat Meninggal? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/bodo2.jpg)
Sementara itu, akun twitter @Luh_utPanjaitan bergambar Luhut, kini sudah dihapus. Diduga akun itu berganti nama menjadi@pakaihapemahal.
![[Cek Fakta] Luhut Bilang Pemerintah tak Peduli bila Rakyat Meninggal? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/bodo3.jpg)
Kesimpulan:
Klaim bahwa Menko Marves Luhut menyatakan pertimbangan pemerintah tidak melarang mudik agar ekonomi tidak mati, dan pemerintah tidak peduli jika pemudik atau rakyat meninggal dunia, adalah salah.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis imposter content (konten tiruan). Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
Referensi:
1.https://luhutpandjaitan.id/
2.https://twitter.com/pakaihapemahal/status/1245664732314398727
3.https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/GKdOw30k-tagar-luhutpengkhianatri-trending-di-twitter-luhut-malu
*Jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks, dapat melaporkan kepada kami melalui surel cekfakta@medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News