Pada unggahannya, disebutkan bahwa covid-19 disebabkan oleh radiasi elektromagnetik 5G. Berikut narasi yang beredar:
"* Klaim penting * Berita terbaru
_ Berita indah dari dunia …._
Rusia memiliki otopsi kepada pasien Covid-19, penemuan hebat dibuat.
Rusia menjadi negara pertama di dunia, otopsi (post mortem) dari Covid-19 Corpse (post mortem) dan menemukan bahwa Covid-19 bukan virus setelah penelitian yang komprehensif. Ini adalah penipuan global. Orang mati “Diperkuat radiasi elektromagnetik 5G (racun)"
Benarkah covid-19 bukanlah virus melainkan radiasi gelombang elektromagnetik 5G? Berikut cek faktanya.
![[Cek Fakta] Penelitian dari Rusia Sebut Covid-19 Tidak Disebabkan oleh Virus Melainkan Radiasi Gelombang Elekromagnetik 5G? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-03-16%20at%2014_05_10.png)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim bahwa penelitian dari Rusia sebut covdi-19 bukanlah virus melainkan radiasi gelombang elekromagnetik dari jaringan 5G adalah salah. Faktanya, klaim tersebut adalah hoaks lama yang kembali muncul. Dilansir BBC Indonesia melalui artikel berjudul "Virus corona: Para ilmuwan sebut anggapan 'jaringan 5G sebarkan virus' omong kosong belaka" dimuat 8 April 2020, klaim bahwa covid-19 adalah dampak dari radiasi elektromagnetik dari jaringan 5G merupakan teori konspirasi yang tidak berdasar.Direktur Kedokteran NHS (Layanan Kesehatan Nasional) Inggris, Stephen Powis, menyebut teori konspirasi tersebut adalah hoaks terburuk.
"jenis berita palsu atau hoaks yang paling buruk” sebut Powis.
Banyak orang yang menyebarkan rumor di media sosial tersebut mendukung teori konspirasi yang menyatakan teknologi 5G – yang digunakan jaringan telepon genggam dan bergantung pada gelombang radio – menyebabkan virus corona. Teori ini sepertinya pertama kali muncul lewat unggahan di Facebook pada akhir bulan Januari 2020, kurang lebih saat kasus-kasus pertama tercatat di AS.
Hal yang sama diungkapkan, Dosen Biologi dari di University of Reading, Inggris, Dr Simon Clarke yang mengatakan bahwa teori tesebut hanya omong kosong. 5G dapat menekan sistem kekebalan, sehingga membuat orang lebih rentan terkena virus. Mengisyaratkan virus dapat tersebar lewat penggunaan teknologi. Kedua pandangan ini sama sekali omong-kosong.
"Pandangan bahwa 5G menurunkan sistem kekebalan tidak bisa dibuktikan. Sistem kekebalan Anda bisa menurun karena berbagai hal, [misalnya karena] kelelahan atau asupan makan yang tidak baik. Fluktuasi ini tidaklah besar, tetapi dapat membuat Anda lebih rentan terkena virus.” jelas Clarke.
Meskipun gelombang kuat radio dapat menyebabkan peningkatan suhu, 5G sama sekali tidak cukup kuat untuk meningkatkan suhu seseorang ke tingkat yang berbahaya.
"Gelombang radio dapat mengganggu fisik Anda karena menghangatkan tubuh, sehingga sistem kekebalan tidak berfungsi. Tetapi [tingkat energi] dari gelombang radio 5G sangat rendah dan sama sekali tidak cukup kuat untuk mempengaruhi sistem kekebalan. Sudah banyak kajian yang dilakukan tentang hal ini,” jelas Clarke.
Gelombang radio 5G dan teknologi telepon genggam lainnya berada pada frekuensi rendah di ujung spektrum elektromagnetik. Lebih lemah daripada cahaya yang terlihat, tidak cukup kuat untuk merusak sel, berbeda dengan radiasi di frekuensi lebih tinggi pada ujung spektrum, seperti cahaya matahari dan sinar-x.
![[Cek Fakta] Penelitian dari Rusia Sebut Covid-19 Tidak Disebabkan oleh Virus Melainkan Radiasi Gelombang Elekromagnetik 5G? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-03-16%20at%2013_46_54.png)
Kesimpulan:
Klaim bahwa penelitian dari Rusia sebut covdi-19 bukanlah virus melainkan radiasi gelombang elekromagnetik dari jaringan 5G adalah salah. Faktanya, klaim tersebut adalah hoaks lama yang kembali muncul.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Penelitian dari Rusia Sebut Covid-19 Tidak Disebabkan oleh Virus Melainkan Radiasi Gelombang Elekromagnetik 5G? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/WhatsApp%20Image%202020-08-07%20at%2018_30_14-6(121).jpeg)
Referensi:
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-52202296
https://turnbackhoax.id/2021/03/12/salah-rusia-menemukan-bahwa-covid-19-tidak-disebabkan-oleh-virus/
https://archive.ph/vaKKw
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surelcekfakta@medcom.idatau WA/SMS ke nomor082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News