Akun Facebook Aris Somalia membagikan gambar itu padaSabtu, 26 Februari 2022. Akun itu mengunggah gambar tangkapan layar unggahan akun Instagram yang memperlihatkan sejumlah bercak merah pada bagian tubuh belakang bayi. Pada gambar itu etrdapat narasi sebagai berikut:
"KULIT BAYI BARU LAHIR MELEPUH
SANG IBU V*KS*N
SEBELUM MELAHIRKAN"
Benarkah? Berikut cek faktanya.
![[Cek Fakta] Kulit Bayi Baru Lahir Melapuh karena Sang Ibu Divaksin Covid-19 Saat Hamil? Cek Dulu Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202022-03-09%20at%2012_05_17.png)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim pada gambar yang beredar memperlihatkan kulit bayi yang baru lahir melepuh abikat sang ibu menerima vaksin Covid-19 adalah salah. Faktanya, informasi ini dibantah ahli karena tak ada bukti ilmiah. Dokter Spesialis Patologi Klinik Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp. PK (K), Ph.D, FISQua mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada bukti vaksinasi Covid-19 saat hamil dapat menyebabkan kulit bayi yang baru lahir melepuh.
“Kalau itu suatu kasus nyata, maka tentu penelusuran, Tim Komnas KIPI yang menjawabnya. Tapi kalau itu gambar yang disambung-sambungkan, maka sampai saat ini tidak terbukti hubungan antara vaksinasi Covid-19 saat hamil dengan kejadian tersebut,” kata dr. Tonang seperti dilansir Liputan6.com, Rabu 2 Maret 2022.
dr. Tonang menambahkan, gangguan pada kulit bayi ada beberapa jenis. Pertama, Hemolytic Disease of Newborn (HDN). HDN adalah penggumpalan dan pecah (lisis) nya eritrosit (sel darah merah) janin atau bayi baru lahir.
Kedua, ganguan Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (S4). Hal ini terjadi karena infeksi oleh bakteri Staphylococcus Aureus. Bakteri tersebut memicu peradangan berat sampai kulit bisa mengelupas. Biasanya terjadi pada bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan daya tubuh melemah (immunocompromised).
Hal ini diakibatkan ketidakcocokan (incompatibilitas golongan darah rhesus) antara ibu dan janin yang dikandungnya. Ketidakcocokan itu memicu reaksi imunologi, berujung pada penggumpalan dan pecahnya sel darah merah janin.
“Jadi kedua penyakit tersebut, tidak berhubungan dengan pemberian vaksin pada ibu hamil. Sebelum era COVID-19 pun, pada ibu hamil kadang diberikan vaksinasi Tetanus Toksoid untuk mencegah risiko infeksi tetanus,” sambung dr. Tonang.
Kesimpulan:
Klaim pada gambar yang beredar memperlihatkan kulit bayi yang baru lahir melepuh abikat sang ibu menerima vaksin Covid-19 adalah salah. Faktanya, informasi ini dibantah ahli karena tak ada bukti ilmiah.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis fabricated content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.
![[Cek Fakta] Kulit Bayi Baru Lahir Melapuh karena Sang Ibu Divaksin Covid-19 Saat Hamil? Cek Dulu Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Cek%20Fakta%20-%20Fabricated%20Content(28).jpeg)
Referensi:
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4901343/cek-fakta-tidak-terbukti-kulit-bayi-baru-lahir-melepuh-karena-sang-ibu-divaksin-covid-19
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News