[Cek Fakta] Viral Video Satpam Uji Swab Antigen Pakai Air Keran Hasilnya Positif? Ini Faktanya

Beredar sebuah video seorang satpam yang menguji alat tes swab antigen dengan air keran dan hasilnya positif. Video beredar di facebook.
 
Akun facebook Jhojo Ken membagikan video ini pada 25 Juli 2021. Video berdurasi 1 menit 47 detik.

"Alat Covid ini pakai air keran hasilnya positif, kalau hasilnya positif berarti tukang alat bohong. Kalau positif gua engga mau lagi diswab setiap minggu. Masa air keran ada virusnya, ternyata kita dibohongi sama alat, yang jual alat kampr*t. Air keran positif Covid-19 besok-besok karyawan jangan mau dites"

 
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom, klaim air keran dites swab antigen positif Covid-19 adalah salah. Faktanya, pengujian tersebut tidak memenuhi prosedur yang berlaku.
 
Dilansir covid19.go.id, dalam video yang beredar, pengujian tidak memakai larutan penyangga (buffer) yang harus dipakai saat menggunakan alat tersebut. Pembuat video hanya meneteskan air keran dan menunggu hasilnya dalam beberapa saat. Penggunaan alat tes swab antigen harus dilakukan sesuai petunjuk untuk membuktikan hasil yang valid. Alat rapid test antigen sangat sensitif terhadap keasaman (pH) sampel yang digunakan. Apabila sampel yang digunakan adalah sampel yang tidak semestinya, sehingga kandungan pHnya lebih rendah atau lebih tinggi, maka hasil yang muncul pun tidak kredibel.
 

 
Dilansir kompas.com, ahli patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dr Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan hasil positif pada alat rapid test antigen bisa muncul akibat adanya kandungan pH atau derajat keasaman yang dideteksi oleh alat.
 
"Jadi persoalannya tentang pH. Ada batas pH yang pas untuk pemeriksaan tersebut (Rapid Test Antigen)," kata Tonang.
 

 
Kesimpulan:
Klaim air keran dites swab antigen positif Covid-19 adalah salah. Faktanya, pengujian tersebut tidak memenuhi prosedur yang berlaku.
 
Informasi ini jenis hoaks misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 

 
Referensi:
1.https://covid19.go.id/p/hoax-buster/awas-hoaks-alat-rapid-test-antigen-menunjukkan-hasil-positif-saat-diteteskan-air-keran
2.https://www.kompas.com/tren/berita/201000665-hoaks-tes-swab-antigen-pada-air-keran-menunjukkan-hasil-positif?page=all
3.https://archive.fo/SsC4N
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News