Disebutkan, Mustafa Kemal Ataturk pada saat kematiannya, tidak diterima di liang lahat karena semasa memiliki kekuasaan dipakai untuk menghancurkan Islam.
Unggahan ini disebar ke sebuah laman grup bernama INDONESIA BERSUARA yang memiliki anggota sebanyak 3 ribu akun. Pada unggahannya, akun Randy Bawole Pamutungan menyertakan narasi, bertuliskan sebagai berikut:
"~ADA YG PAHAM DAN TAU SIAPA ITU....
#MUSTAFA_KEMAL_ATTATURK...
~ YG MATINYA TIDAK BISA DI KUBUR DALAM GALIAN LIANG LAHATNYA AKHIRNYA DI KUBUR DI ATAS TANAH...
~ KARNA SEMASA HIDUPNYA PUNYA KEKUASAAN TPI DI PAKAI UTK MENGHANCURKAN ISLAM...
~ SAYA MAH OGAH MENGHARGAI ORG YG SUDAH MENGHANCURKAN AGAMA ISLAM #MAKA_JADI_PENGUASA_JANGANLAH_SOMBONG_DAN_SEMAUNYA_AJA_SEOLAH_HIDUPMU_ABADI.."
![[Cek Fakta] Mayat Mustafa Kemal Ataturk Tidak Diterima Bumi karena Menghancurkan Islam Selama Berkuasa? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-03-23%20at%2013_06_44.png)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim bahwa jenazah Kemal Ataturk tidak diterima di liang lahat adalah salah. Tidak ada bukti valid terkait klaim tersebut.
Dilansir Turnbackhoax.id, klaim ini masih bersifat dugaan dan spekulasi beberapa orang. Kabar lain tentang Mustafa Kemal ternyata sudah pernah beredar sejak 2016 dengan beberapa variasi lain yang berhubungan dengan kisah penyebab kematiannya.
"Klaim tersebut salah. Ini merupakan hoaks berulang yang telah muncul sejak tahun 2016 lalu. Sampai hari ini, tidak ada bukti sejarah apapun yang dapat menjelaskan dan membuktikan kebenaran dari hoaks ini." tulis Turnbackhoax.id dalam laporannya, 23 Maret 2021.
Dilansir Kompas.com melalui artikel berjudul "Biografi Tokoh Dunia: Mustafa Kemal Ataturk, Presiden Pertama Turki" dimuat 9 November 2018, terdapat penjelasan singkat mengenai kehidupan sampai kematian Mustafa Kemal Ataturk.
Artikel ini menjelaskan bahwa pada tahun 1937, Mustafa Kemal mengalami penurunan kesehatan. Saat sedang dalam perjalanan ke Yalova pada tahun 1938, ia menderita penyakit serius sehingga harus kembali ke Istanbul untuk menjalani perawatan. Saat itu, Mustafa Kemal dinyatakan menderita sirosis hati.
Mustafa Kemal pun meninggal pada 10 November 1938 di Istana Dolmabahce dan dimakamkan di Museum Etnografi Ankara yang kemudian dipindahkan ke sebuah sarkofagus seberat 42 ton di Mausoleum Anitkabir pada 10 November 1953. Pada biografi Mustafa Kemal maupun sumber yang valid lainnya, belum ada yang dapat membuktikan klaim kisah azab Mustafa Kemal tersebut, termasuk dirinya yang tidak diterima di liang lahat.
![[Cek Fakta] Mayat Mustafa Kemal Ataturk Tidak Diterima Bumi karena Menghancurkan Islam Selama Berkuasa? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-03-23%20at%2013_17_37.png)
Kesimpulan:
Klaim bahwa jenazah Kemal Ataturk tidak diterima di liang lahat adalah salah. Tidak ada bukti yang terkait klaim tersebut.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Mayat Mustafa Kemal Ataturk Tidak Diterima Bumi karena Menghancurkan Islam Selama Berkuasa? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/WhatsApp%20Image%202020-08-07%20at%2018_30_14-6(128).jpeg)
Referensi:
https://turnbackhoax.id/2021/03/23/salah-menggunakan-kekuasaan-untuk-menghancurkan-islam-mayat-mustafa-kemal-ataturk-tidak-diterima-bumi/
https://internasional.kompas.com/berita/22490511-biografi-tokoh-dunia-mustafa-kemal-ataturk-presiden-pertama-turki?page=all#page2
https://archive.md/uHAkp
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surelcekfakta@medcom.idatau WA/SMS ke nomor082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News