Tangkapan layar informasi palsu di media sosial
Tangkapan layar informasi palsu di media sosial

[Fakta atau Hoaks]

[Cek Fakta] Anies Baswedan Sebut Sekarang Air Hujan tidak Mau Masuk ke Tanah? Ini Faktanya

Medcom Files Cek Fakta
M Rodhi Aulia • 15 Juli 2020 10:55
Beredar di media sosial, sebuah foto memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pada foto itu tampak sebuah tulisan seolah pernyataan dari Anies.
 
"Nah skrng air hujan tdk masuk tanah...! akhirnya tanahnya sata buang kelaut," kata Anies.
 
Adalah akun facebook Radit Radit yang mengunggah foto tersebut, Senin 13 Juli 2020. Ia menjelaskan foto berisi pernyataan itu merupakan sebuah penjelasan isu tertentu.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


 
Berikut pernyataan lengkap pada foto:


"perlu saya terangkan
dulu saya tdk setuju adanya reklamasi, Kenapa, karena air hujan itu dialirkan melalui gorong2
raksasa dialirkan kelaut, itu melawan sunahtullah. yg harusnya dimasukkan ketanah, nah skrng air hujan tdk mau masuk tanah...!akhirnya tanahnya saya buang kelaut."


Unggahan ini ramai direspons warganet. Terdiri dari 126 emotikon, 73 komentar dan 24 kali dibagikan.
[Cek Fakta] Anies Baswedan Sebut Sekarang Air Hujan tidak Mau Masuk ke Tanah? Ini Faktanya
 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Anies mengatakan sekarang air hujan tidak mau masuk ke tanah, tidak berdasar. Faktanya, tidak ditemukan informasi valid bahwa Anies membuat pernyataan tersebut.
 
Kami menelusuri mesin pencari terkait pernyataan itu. Namun yang kami temukan adalah pernyataan kontroversial Anies yang muncul di permukaan beberapa waktu lalu.
 
"Dan ini aneh, betul-betul aneh. Ini bukan kampanye tapi saya sampaikan di sini. Di satu sisi menyiapkan jalur-jalur air untuk dikirim ke laut. Di sisi lain, di laut dipasang dengan pulau reklamasi. Tinggal tunggu waktu jadi rob. Air balik. Dan ini melawan sunatullah. Kenapa? Air itu turun dari langit ke bumi bukan ke laut. Harusnya dimasukkan ke dalam bumi, masukkan ke tanah. Di seluruh dunia, air jatuh dimasukkan ke tanah. Bukan dialirkan pakai gorong-gorong raksasa ke laut. Jakarta telah mengambil keputusan yang fatal," kata Anies dalam sebuah video yang juga diunggah salah satu channel Youtube, 14 Desember 2017.
 

[Cek Fakta] Anies Baswedan Sebut Sekarang Air Hujan tidak Mau Masuk ke Tanah? Ini Faktanya
 

Sementara itu, Anies kini dalam sorotan. Ia menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 237 Tahun 2020 tentang izin pelaksanaan perluasan kawasan rekreasi Dunia Fantasi seluas 35 hektare (ha) dan kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol seluas 120 hektare.
 
"Yang terjadi di kawasan Ancol berbeda dengan reklamasi yang sudah kita hentikan seperti janji kita pada masa kampanye dulu," kata Anies seperti dilansir Republika.co.id, Senin 13 Juli 2020.
 

[Cek Fakta] Anies Baswedan Sebut Sekarang Air Hujan tidak Mau Masuk ke Tanah? Ini Faktanya
 

Sejumlah pihak menilai kebijakan ini bertentangan dengan janji Anies saat kampanye bahwa reklamasi dapat mengakibatkan banjir. Kini, reklamasi Ancol dianggap mencegah banjir.
 
"Menurut saya nggak masuk akal, reklamasi Ancol kok mencegah banjir. Itu menurut saya bohong dan nggak ada korelasinya. Benar kalau mau normalisasi kali itu keruk kali, keruk setu dan gorong-gorong, tapi ini kan malah minim dilakukan di zaman Anies. Itu sudah dilakukan di zaman Gubernur Foke, Jokowi dan Ahok, bukan Anies," kata Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Basri Baco seperti dilansir Republika.co.id, Senin 13 Juli 2020.
 

[Cek Fakta] Anies Baswedan Sebut Sekarang Air Hujan tidak Mau Masuk ke Tanah? Ini Faktanya
 

Kesimpulan:
Klaim bahwa Anies mengatakan sekarang air hujan tidak mau masuk ke tanah, tidak berdasar. Faktanya, tidak ditemukan informasi valid bahwa Anies membuat pernyataan tersebut.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis satire atau parodi. Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh.
 
Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.
 
Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.
 

Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=FntZgt96Sr4
https://republika.co.id/berita/qdczh3396/reklamasi-ancol-antara-kebijakan-anies-dan-penolakan
https://republika.co.id/berita/qdef95409/reklamasi-ancol-vs-janji-kampanye-anies
https://archive.today/BVi3l
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(DHI)
LEAVE A COMMENT
LOADING
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan