Narasi ini menyertai sebuah video yang beredar di WhatsApp, baru-baru ini. Berikut narasi selengkapnya:
"Di Eropa dan Amerika, anak² sekolah diberikan pemahaman mengenai bahaya Vaksin oleh gurunya...
Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, justru anak² sekolah sampai dengan diwajibkan untuk divaksin...."
![[Cek Fakta] Benarkah Anak-Anak di Amerika dan Eropa Diberi Pemahaman soal Bahaya Vaksin? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/selasa12okt7.png)
Seolah-olah semua anak di Amerika dan Eropa tidak dianjurkan untuk vaksin. Benarkah demikian?
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa seolah semua anak di Amerika dan Eropa tidak dianjurkan untuk vaksin, apalagi di tengah pandemi Covid-19, adalah salah. Faktanya, justru otoritas resmi kawasan tersebut merekomendasikan agar anak-anak mendapatkan vaksin Covid-19.
Misalnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC. Lembaga ini menyadari bahwa kasus anak terinfeksi Covid-19 lebih sedikit ketimbang orang dewasa.
Namun bukan berarti harus abai. Pasalnya, anak-anak juga dapat terinfeksi Covid-19, mengalami sakit karena Covid-19 dan dapat menyebarkan Covid-19 ke pihak lain.
"CDC merekomendasikan semua orang yang berusia 12 tahun ke atas harus mendapatkan vaksinasi COVID-19 untuk membantu melindungi dari COVID-19. Vaksinasi luas adalah alat penting untuk membantu menghentikan pandemi," tulis CDC dalam situs resminya yang telah dialihbahasakan, 17 Agustus 2021.
![[Cek Fakta] Benarkah Anak-Anak di Amerika dan Eropa Diberi Pemahaman soal Bahaya Vaksin? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/selasa12okt4.png)
Merujuk data American Academy of Pediatrics (AAP), hingga 6 Oktober 2021, setidaknya lebih dari 24 juta anak usia 12-17 tahun di Amerika telah divaksin. Terdiri dari 13,3 juta yang diberi satu dosis vaksin dan 10,9 juta anak lainnya telah divaksinasi lengkap.
![[Cek Fakta] Benarkah Anak-Anak di Amerika dan Eropa Diberi Pemahaman soal Bahaya Vaksin? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/selasa12okt5(2).png)
"Ada 72,8 juta anak di bawah usia 18 tahun di AS, 22% dari populasi. Anak-anak di bawah usia 12 tahun belum memenuhi syarat untuk vaksinasi COVID-19, mewakili 14,5% dari populasi AS," tulis AAP yang telah dialihbahasakan di situs resminya, 6Oktober 2021.
Pun halnya di Eropa. Sejumlah negara mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada anak-anak di atas 12 tahun. Berikut persentasenya untuk beberapa negara tertentu:
![[Cek Fakta] Benarkah Anak-Anak di Amerika dan Eropa Diberi Pemahaman soal Bahaya Vaksin? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/selasa12okt6.png)
Kesimpulan:
Klaim bahwa seolah semua anak di Amerika dan Eropa tidak dianjurkan untuk vaksin, apalagi di tengah pandemi Covid-19, adalah salah. Faktanya, justru otoritas resmi kawasan tersebut merekomendasikan agar anak-anak mendapatkan vaksin Covid-19.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Benarkah Anak-Anak di Amerika dan Eropa Diberi Pemahaman soal Bahaya Vaksin? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Hoaks%20Misleading%20Content(93).jpeg)
Referensi:
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/recommendations/adolescents.html
https://www.aap.org/en/pages/2019-novel-coronavirus-covid-19-infections/children-and-covid-19-vaccination-trends/
https://www.euronews.com/next/2021/09/14/covid-vaccine-for-children-who-in-europe-is-leading-the-race
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News