[Cek Fakta] Muncul Penyakit Anosmia Hampir Sama dengan Covid-19? Ini Faktanya

Beredar kabar munculnya penyakit bernama anosmia yang diklaim hampir sama dengan penyakin Covid-19 akibat virus korona baru (SARS-CoV-2). Kabar ini beredar di media sosial.
 
Akun Facebook Ainul's Jannah ikut membagikan kabar ini pada Jumat 2 Juli 2021. Akun mengunggah gambar disertai narasi yang menyebut penyakit itu ditularkan melalui kapal dan udara dari negara lain untuk mengurangi populasi manusia. Pada narasi itu juga dijabarkan tips penyembuhannya.
 
Berikut penggalan narasi yang beredar:
 
"Mau berbagi tips dn pengalam nihh,,Semoga bermanfaat??
Ini bukan mengada² karna aku jg mengalami sendiri 3 hari sakit dn AlhamdulillahHr ini sudah sembuh????Penyakit ini Ditularkan melalui Kapal udara dr negeri lain????dengan tujuan untuk mengurangi penduduk(katanya) bukan hanya di daerah indramayu saja yg banyak sekali orang meninggal,tp didaerah lain² jg sama????
Tapi kita jangan kalah dengan suhu udara yang begitu dingin setiap malam dn selalu turun hujan,Tetap jaga daya tahan tubuh kita jngn kalah saama cuaca kalo kta kalah sama cuaca bisa² fisik kita yang kena????" Narasi pada gambar :
 
"Hati - Hati ya Sekarang Lagi Musim Sakit ANOSMIA Hampir Sama dengan Corono Virus
 
Gejala Yg di Rasakan :
 
-Menggigil
-Deman
-Badal Pegal - Pegal
-Diare
-Sakit Kepala
-Indra Perasa Hilang
-Indra Penciuman Hilang"
 

Benarkah klaim adanya penyakit bernama anosmia hampir sama dengan Covid-19? Berikut cek faktanya.
 


 

Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim adanya penyakit bernama anosmia hampir sama dengan Covid-19 adalah salah. Faktanya, anosmia bukan penyakit melainkan sebuah gejala.
 
Ahli Patologi Klinis Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta dr. Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan anosmia bisa terjadi pada beberapa penyakit yang mengganggu akar saraf penciuman di hidung, seperti flu, rinitis, sinusitis, tulang hidung bengkok, dan lain-lain. Tidak hanya atau spesifik karena Covid-19.

"Bisa karena flu, rhinitis, sinusitis, tulang hidung bengkok, dan lain-lain. Jadi memang tidak hanya atau spesifik karena Covid-19," kata Tonang seperti dilansir Kompas.com, Minggu 31 Pktober 2021.

Tonang menambahkan, pada kondisi pandemi seperti saat ini, dugaan pertama jika terjadi anosmia adalah akibat Covid-19. Setelah terbukti bukan Covid-19, baru berpindah ke kemungkinan lainnya. Dia juga menegaskan bahwa tak ada satu penyakit atau wabah yang bertujuan untuk mengurangi populasi.
 
"Tidak ada wabah yang disengaja untuk mengurangi populasi manusia," jelas dia.
 

Kesimpulan:
Klaim adanya penyakit bernama anosmia hampir sama dengan Covid-19 adalah salah. Faktanya, anosmia bukan penyakit melainkan sebuah gejala.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis fabricated content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.
 


 

Referensi:
https://www.kompas.com/tren/berita/170200065--hoaks-muncul-anosmia-penyakit-yang-hampir-sama-dengan-covid-19?page=all
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News