[Cek Fakta] Video Anies Baswedan Sebut Pakai Baju Batik Merupakan Pelanggaran? Ini Faktanya

Beredar sebuah video dengan narasi bahwa Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut penggunaan baju batik merupakan pelanggaran. Video ini beredar di media sosial.
 
Adalah akun twitter @FerdinandHutah7 yang turut mengunggah video dengan narasi tersebut, 16 Desember 2022. Berikut penampakannya:
 

 
Benarkah demikian?
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Anies menyebut baju batik adalah pelanggaran dalam arti sebenarnya, adalah salah. Faktanya, video yang diunggah akun tersebut tidak lengkap.
 
Anies mengunggah video identik namun dengan durasi lebih panjang. Video itu memperlihatkan pidato anies dalam kunjungan di salah satu kampus swasta pada 10 Desember 2022.
 
Pada intinya, Anies bermaksud pelanggaran tersebut sebagai inovasi yang memang harus terus digulirkan. Anies berharap publik bisa melihat video dengan durasi lebih lengkap dan tidak menghilangkan substansi.
 
"Cek video lengkapnya dulu yuk, Min @NUgarislucu. Sampaikan kebenaran walaupun itu kurang lucu. ???? #ABW,: cuit Anies, 16 Desember 2022.
 


 
Kesimpulan:
Klaim bahwa Anies menyebut baju batik adalah pelanggaran dalam arti sebenarnya, adalah salah. Faktanya, video yang diunggah akun tersebut tidak lengkap.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 

 

Referensi:
https://twitter.com/FerdinandHutah7/status/1603590155394174977
https://twitter.com/aniesbaswedan/status/1603677743740162051
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News