Adalah akun facebook Maju terus tv yang mengunggah video tersebut, Minggu 1 November 2020. Pada bagian awal video itu, tampak Prabowo mengungkapkan rasa kekecewaannya.
"Prihatin, sangat kecewa, bahwa telah terjadi suatu aksi kekerasan, suatu penganiayaan, suatu pukulan yang sangat kejam, ini menurut kami suatu tindakan yang represif, tindakan yang di luar kepatutan, tindakan jelas pelanggaran HAM bahkan menurut saya tindakan pengecut," kata Prabowo.
Akun facebook Maju terus tv juga membuat narasi, terkait video yang sebenarnya berisi gabungan beberapa video. Akun itu mengaitkan pernyataan Prabowo dengan aksi kekerasan pengendara moge terhadap dua prajurit TNI di Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.
"BERITA TERKINI _ PRABOWO TAK TRIMA PRAJURIT TNI DI PUKUL CLUB HARLEY-DAVIDSON _ VIRAL HARI INI
BERITA TERKINI _ PRABOWO TAK TRIMA PRAJURIT TNI DI PUKUL CLUB HARLEY-DAVIDSON _ VIRAL HARI INI," tulis akun facebook Maju terus tv tersebut.
Unggahan ini ramai direspons warganet. Terdiri dari 5.100 emotikon, 2.200 komentar dan 591 kali dibagikan.
![[Cek Fakta] Beredar Video Prabowo Kecewa 2 Anggota TNI Dipukul Pengendara Moge? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202020-11-02%20at%2011_39_17.png)
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa video itu memperlihatkan Prabowo tak terima prajurit TNI dipukul pengendara moge, adalah salah. Faktanya, video itu tidak ada kaitannya dengan peristiwa tersebut. Pidato Prabowo itu sebenarnya terkait Ratna Sarumpaet yang kala itu diduga menjadi korban penganiayaan. Belakangan, Ratna divonis dua tahun penjara sebagai terpidana penyebar hoaks.
Ratna terbukti bersalah dalam kasus berita bohong soal penganiayaan dirinya. Kemudian Ratna telah dinyatakan bebas pada Desember 2019.
"Dari total dua tahun hukuman penjara, Ibu Ratna menjalani masa hukuman selama lebih kurang 15 bulan," kata kuasa hukum Ratna, Desmihardi seperti dilansir Medcom.id, Kamis 26 Desember 2019.
Di sisi lain, pidato Prabowo pada video yang turut diunggah akun facebook Maju terus tv telah diedit. Pada video itu, sebenarnya Prabowo menyebut nama jelas Ratna Sarumpaet dan hubungannya. Namun kalimat tersebut dihilangkan.
Berikut kalimat yang dihilangkan:
"...pukulan sangat kejam terhadap salah satu pimpinan daripada badan pemenangan kampanye kita, yaitu Ibu Ratna Sarumpaet. Saya sendiri kaget baru tadi malam, saya dikirim foto-foto beliau, kemudian baru hari ini saya jumpa beliau, Pak Amien Rais, Pak Fadli Zon, beliau sangat ketakutan, traumatized, saya lihat sendiri, ini merupakan tindakan yang represif..."
![[Cek Fakta] Beredar Video Prabowo Kecewa 2 Anggota TNI Dipukul Pengendara Moge? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202020-11-02%20at%2011_40_44.png)
Hingga Senin 2 November 2020, Polres Bukittinggi menetapkan sebanyak 5 anggota Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter Indonesia (HOG SCBI) sebagai tersangka penganiayaan terhadap dua anggota Intel Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat.
Kelima tersangka itu adalah Bambang Septian Ahmad (BSA), Michael Simon (MS), R. Heriyanto Sudarmadi (RHS), N. Jhavier Alhavis Daffa (NJAD) dan TR (Teteng Rustandi). Mereka ditahan di Polres Bukittinggi. Sementara korban penganiayaan adalah Serda M. Yusuf dan Serda Mistari.
"Para tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan. Mereka terancam pidana penjara paling lama tujuh tahun terkait kekerasan mengakibatkan luka-luka atau paling lama sembilan tahun terkait kekerasan yang mengakibatkan luka berat," tulis Medcom.id dalam laporannya, Senin 2 November 2020.
![[Cek Fakta] Beredar Video Prabowo Kecewa 2 Anggota TNI Dipukul Pengendara Moge? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202020-11-02%20at%2011_39_40.png)
Kesimpulan:
Klaim bahwa video itu memperlihatkan Prabowo tak terima prajurit TNI dipukul pengendara motor gede, adalah salah. Faktanya, video itu tidak ada kaitannya dengan insiden tersebut.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
![[Cek Fakta] Beredar Video Prabowo Kecewa 2 Anggota TNI Dipukul Pengendara Moge? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/false(2).png)
Referensi:
https://www.medcom.id/nasional/hukum/yNL7m4qK-ratna-sarumpaet-bebas-bersyarat
https://www.youtube.com/watch?v=ncgdZt-gb-E
https://www.medcom.id/nasional/daerah/Rb1m79Xb-pengendara-moge-tersangka-pengeroyokan-prajurit-tni-di-bukittinggi-jadi-5-orang?utm_source=desktop&utm_medium=terbaru&utm_campaign=WP
https://archive.md/IlKVW
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016