Gubernur Kota Taipei, Chiang Wan-an, di SCSE 2025. Medcom.id/Renatha Swasty
Gubernur Kota Taipei, Chiang Wan-an, di SCSE 2025. Medcom.id/Renatha Swasty

Pemkot Taipei Manfaatkan AI, Peduli Kesehatan Mental Remaja

Renatha Swasty • 19 Maret 2025 11:04
Taipei: Taipei merupakan salah satu kota di Taiwan yang serius memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dalam sejumlah proyek layanan publik. Hal ini telah membantu meningkatkan hidup masyarakatnya.
 
Gubernur Kota Taipei, Chiang Wan-an, mengungkapkan pihaknya menerapkan AI dalam sejumlah pelayanan publik. Salah satunya menggunakan AI untuk layanan emergensi 119.
 
Dulu, warga yang menelepon 119 bakal dilayani petugas yang kemudian mencatat, mencari dan merespons semua keluhan. Hal ini membutuhkan waktu banyak dan proses yang lama.

Kini, line 119 telah teritegrasi AI ke pusat keamanan. Ketika ada telepon, suara akan diproses secepatnya sehingga ada jawaban, solusi dan informasi relevan yang dapat membantu publik.
 
"Dalam waktu singkat ada lebih banyak informasi akurat yang bisa diberikan pada penelepon," papar Wan-an dalam pembukaan Smart City Summit and Expo (SCSE) 2025 di Taipei Nangang Exhibition Center, Selasa, 18 Maret 2025.
 
Kedua, Pemerintah Kota Taipei juga telah mengintegrasikan AI ke dalam layanan kesejahteraan sosial. Wan-an menyebut pihaknya akan meluncurkan program dukungan bagi kaum muda yang mengalami depresi emosional.
 
Baca juga: Kunci Sukses Taiwan Manfaatkan AI: Kolaborasi Industri dan Investasi Tepat Sasaran

"Sehingga kaum muda di masa depan dapat membuka jaringan kami, mengobrol, dan menggunakan teknologi AI untuk memandu mereka ke informasi yang tepat," tutur dia.
 
Dia menyebut ini akan memudahkan bagi publik untuk berkomunikasi satu sama lain. Ketiga, Pemerintah Kota Taipei juga telah mengintegrasikan teknologi AI dengan departemen pemadam kebakaran.
 
Wan-an menuturkan ketika warga melakukan panggilan telepon terkait kebakaran di rumah, pihaknya perlu meluangkan waktu untuk bertanya dan menganalisis situasi di tempat kejadian. Hal itu untuk memutuskan berapa banyak anggota yang perlu dikirim dan peralatan yang harus dibawa.
 
Sekarang, pihaknya menggunakan AI. Ketika warga melakukan panggilan telepon, pihaknya perlu meluangkan waktu untuk bertanya dan menganalisis situasi di tempat kejadian. Selanjutnya, AI yang akan memutuskan berapa banyak anggota yang perlu dikirim dan peralatan yang harus dibawa.
 
"Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi yang dikombinasikan dengan kekuatan pemerintah kota dapat menyelesaikan banyak masalah," ujar dia.
 
Wan-an juga menekankan komitmen Taipei mendorong pertukaran bisnis dan adopsi AI yang etis. “Melalui tata kelola AI dan teknologi pintar, kami menetapkan tolok ukur global untuk adopsi AI yang etis dan transformasi perkotaan digital,” tutur dia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan