Cara kerja Grasshopper diperkirakan digunakan CIA untuk membuat alat pemasangan khusus, serta dirancang untuk mendeteksi OS dan alat perlindungan yang digunakan oleh komputer Windows. Selain itu, program ini juga akan menemukan cara untuk mengelabui software anti-malware tersebut.
Menurut The Next Web, Grasshopper memiliki kemampuan untuk melakukan pemasangan secara otomatis dalam kurun waktu setiap 22 jam sekali. Kemampuan ini bahkan dapat dilakukannya saat program Windows Update pada perangkat dinonaktifkan.
Pada panduan pengguna Grasshopper yang diungkap Wikileaks, program ini juga memanfaatkan toolkit yang juga digunakan oleh kejahatan terorganisir dari Rusia. Informasi ini menambah deret panjang dokumen CIA yang diungkap oleh Wikileaks.
Sebelumnya, Wikileaks menerbitkan sekitar 9.000 dokumen rahasia CIA dalam waktu satu pekan. Sejumlah dokumen tersebut menunjukan kemampuan CIA dalam membobol perangkat elektronik dan menembus aplikasi enkripsi.
Tidak hanya CIA, aktivitas pengungkapan dokumen rahasia yang dilakukan Wikileaks juga dialami oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Organisasi ini berencana untuk mempublikasikan bukti pembayaran pajaknya, jika Trump menolak merilis informasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News