Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. (MTVN)
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. (MTVN)

Rudiantara Tak Khawatir dengan WannaCry

Ellavie Ichlasa Amalia • 16 Mei 2017 15:48
medcom.id, Jakarta: Saat ditemui dalam acara Indonesia Techonology Forum, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengaku tidak khawatir masalah ransomware WannaCry tidak akan terselesaikan. 
 
"Ini kan isu internasional, para teknisi di dunia, para white hacker mencari cara untuk melakukan dekripsi, jadi saya tidak khawatir," ujar Rudiantara, Selasa (17/5/2017) di Djakarta Theatre. "Karena ini isu internasional. Kecuali kalau ini isu yang hanya terjadi di tempat tertentu saja."
 
Dia mengatakan, para ahli di Indonesia juga tengah melakukan komunikasi dengan komunitas internasional, mencari cara untuk mendekripsi file yang terkunci akibat serangan WannaCry. Sayangnya, hingga saat ini, belum ditemukan kunci dekripsi untuk ransomware yang telah menyebar hingga lebih dari 100 negara tersebut. 

WannaCry adalah sebuah ransomware. Cara kerjanya sederhana, ia akan mengenkripsi file dalam komputer yang terinfeksi, sehingga pengguna tidak bisa membuka datanya. Hacker di balik ransomware kemudian meminta sejumlah uang sebagai tebusan pada korban jika dia ingin mendapatkan kunci dekripsi file
 
"Sampai sekarang, saya belum pernah dengar ada orang yang bayar kemudian dikirim kunci dekripsinya," ujar Rudiantara. Memang, korban ransomware WannaCry disarankan untuk tidak membayar uang tebusan senilai USD300 atau sekitar Rp4 juta. 
 
Lalu bagaimana dengan korban yang datanya sudah terlanjur terkunci? Tampaknya, Anda memang harus merelakan data tersebut, mengingat kunci dekripsi dari WannaCry belum berhasil dibuat. Karena itulah, Rudiantara menekankan pentingnya melakukan backup sebelum menghubungkan komputer ke jaringan internet. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan