Dalam acara peluncuran yang diadakan di XXI Plaza Indonesia pun Acer menyediakan booth khusus bagi orang-orang yang ingin mencoba untuk memainkan game VR dengan desktop ini. Namun, headset VR yang digunakan adalah Vive, buatan HTC. Acer sendiri justru belum meluncurkan headset VR di Indonesia.
Saat ditanya terkait hal ini, Herbert Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia menyebutkan, tahun ini, Acer akan meluncurkan headset VR. Dia menjelaskan, Acer memiliki 2 headset VR, yang pertama merupakan hasil kerja sama dengan Starbreeze dan yang kedua merupakan kerja sama dengan Microsoft menggunakan Windows Hologram Platform.
Herbert menjelaskan, Acer Indonesia berhak untuk membawa kedua headset VR itu ke Indonesia. Namun, mereka akan melihat pasar dan meluncurkan perangkat yang dirasa cocok untuk pasar Indonesia.
"Dalam waktu dekat kami akan meluncurkan VR untuk melengkapi produk-produk gaming kami," ujar Herbert. Dia menyebutkan, dia berharap headset VR ini bisa diluncurkan pada tahun ini, meski dia tidak menjelaskan kapan tepatnya perangkat tersebut diluncurkan.
Kerja sama Acer dengan Starbreeze, sebuah studio game, untuk mengembangkan headset VR premium diumumkan pada bulan Mei tahun lalu.
Ketika itu, salah satu hal yang ditonjolkan dari StarVR adalah field of vision-nya yang luas, mencapai 210 derajat. Sebagai perbandingan, Oculus Rift dan HTC Vive hanya memiliki 110 derajat.

Sementara itu, Microsoft mengumumkan tentang Windows Holographic, teknologi yang menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual, pada bulan Agustus tahun lalu. Ketika itu, perusahaan asal Mountain View tersebut mengatakan, Windows Holographic akan tersedia pada tahun 2017.
Salah satu headset yang menggunakan teknologi ini adalah headset VR buatan Lenovo yang dipamerkan pada CES yang diadakan pada bulan Januari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News