Logo Windows Defender.
Logo Windows Defender.

Mengenal Windows Defender, Antivirus Personal yang Malah Dipakai PDN

Cahyandaru Kuncorojati • 28 Juni 2024 09:50
Jakarta: Kasus peretasan Pusat Dana Nasional (PDN) masih jadi perbincangan bahkan dicibir netizen lantaran diketahui bahwa fasilitas penyimpanan data nasional yang terintegrasi ke berbagai layanan pemerintahan tersebut rupanya hanya menggunakan Windows Defender.
 
Bagi pengguna komputer dan yang mengikuti perkembangannya pasti akrab dengan software atau aplikasi Windows Defender. Ya, ini adalah aplikasi antivirus atau perlindungan siber yang biasa dijumpai pada laptop atau komputer dengan sistem operasi Windows dari Microsoft.
 
Kemarin, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap kronologi peretasan PDN diawali dengan upaya penonaktifkan fitur keamanan Windows Defender mulai 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB. Mari kita mengenal lebih lanjut apa itu Windows Defender?

BACA JUGA: Kelemahan Windows Defender, Biang Kerok Pusat Data Nasional Dibobol Hacker
 
Dikutip dari blog resmi Microsoft, Windows Defender adalah aplikasi antivirus bawaan sistem operasi Windows. Jadi memang fungsinya sudah benar yaitu melindungi perangkat dari virus dan malware yang bisa menyusup ke jaringan dan menyerang banyak perangkat.
 
Namun Microsoft juga menekankan bahwa aplikasi Windows Defender ditujukan untuk segmen consumer alias penggunaan biasa, bukan untuk bisnis atau perusahaan yang punya skala jaringan komputasi besar.
 
“Untuk software keamanan bisnis yang mendukung Windows, silahkan hubungi vendor keamanan yang anda pilih,” tulis Microsoft pada blog mereka.
 
Sama seperti layanan aplikasi lain, versi gratis biasanya hadir dengan sejumlah fitur basic atau dasar sementara versi berbayar akan menggunakan fitur tambahan bagi pengguna Windows Defender. Jadi pertanyaan yang muncul adalah apakah Pusat Data Nasional menggunakan Windows Defender versi gratis atau berbayar?
 
Pakar keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya menyayangkan bahwa sekelas Pusat Data Nasional hanya menggunakan Windows Defender, bukan perlindungan tambahan yang lebih canggih.
 
“Karena performa Windows Defender itu basic, masa sekelas PDN tidak mampu pakai antivirus selain Windows Defender dan tidak ada proteksi tambahan lain,” ujarnya.
 
“Kita semua ketahui ransomware setiap kali menyerang akan menyamarkan diri dan mengubah kompilasi atau coding dan antivirus apapaun termasuk Windows Defender akan kesulitan mengidentifikasinya,” jelas Alfons.
 
BACA JUGA: 5 Fitur Windows Defender yang Dipakai PDN, Ada Fitur Ransomware Protection
 
Apakah Windows Defender bisa dinonaktifkan? Tentu saja sebagai aplikasi pengguna bisa memilih menonaktifkan Windows Defender secara manual meskipun tidak dianjurkan. Buktinya, banyak pengguna software atau game bajakan yang menonaktifkan Windows Defender sementara dengan mudah agar bisa menginstall atau memasang aplikasi/game tersebut.
 
Informasi yang dikumpulkan Medcom.id juga menyebut bahwa peretas yang berhasil menyusup dan merebut kendali perangkat komputer bisa saja menonaktifkan antivirus bahkan ke seluruh perangkat yang terhubung ke jaringan dari komputer terinfeksi tasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan