Untuk mengatasi masalah mereka, Uber juga mempekerjakan seorang profesor Harvard Business. Langkah yang Uber ambil ini merupakan jawaban atas kemarahan masyarakat yang mendorong orang-orang untuk menghapus aplikasi Uber dan membuat banyak eksekutifnya mengundurkan diri, seperti yang disebutkan oleh Quartz.
Kemarin, Uber mengadakan pertemuan dengan para pekerjanya untuk membahas tentang hasil investigasi dari perusahaan hukum Perkins Coie terkait tindakan tidak patut di kantor. Sebagai bagian dari penyelidikan, Uber bahkan membuat nomor telepon anonim bagi pegawai untuk menyampaikan keluhan mereka, yang berujung dengan ditemukannya 215 klaim tindakan tidak patut di kantor.
Selain 20 karyawan yang dipecat, 7 pegawai mendapatkan peringatan dan sebagian yang lain diminta untuk kembali masuk ke pelatihan. Perkins Coie menemukan, Uber tidak melakukan apapun pada 100 protes yang dilaporkan.
Uber memang dikenal dengan reputasinya sebagai perusahaan dengan budaya yang agresif, yang membiarkan pegawainya menghina dan mengancam satu sama lain dan mendorong pegawainya untuk melanggar peraturan. Belakangan, Uber menjadi sorotan terkait tuduhan pelecehan seksual di tempat kerja dan telah memecat seorang eksekutifnya atas tuduhan serupa.
Uber juga telah meminta mantan Jaksa Agung AS, Eric Holder untuk menyelidiki budaya perusahaan mereka. Hasil dari investigasi itu tadinya akan dilaporkan pada minggu ini, tapi tampaknya ia akan ditunda menjadi minggu depan.
Pada hari Senin, Uber juga mengumumkan bahwa mereka akan mempekerjakan Franes Frei, seorang konsultan, untuk bekerja sebaga Senior Vice President for Leadership and Strategy. Tugasnya adalah untuk melatih, mendukung dan mengembangkan tim pemimpin kelas dunia dan membantu untuk membuat dan mengadaptasi filosofi budaya mereka.
Selain memperbaiki budaya perusahaan Uber, Frei juga akan diminta untuk memperbaiki sikap CEO Travis Kalanick. Setelah tertangkap video tengah beradu mulut dengan seorang sopir Uber, Kalanick berjanji akan mengubah sikapnya.
"Saya membutuhkan bantuan dalam memimpin dan saya akan mendapatkan bantuan itu," ujar Kalanick dalam sebuah blog post pada 28 Februari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id