Demikian juga untuk sektor ekonomi kreatif. Pihaknya pun siap turut serta meramaikan ajang tersebut. Lantaran demikian, harus ada persiapan matang perihal tempat penginapan serta fasilitas pariwisata lainnya.
"Tahun 2019 bukan yang mudah dan sekarang sudah November orang mau booking sudah jauh-jauh hari. Kita tidak putus asa," ujar Menteri Tama di M Bloc Space, Jakarta Selatan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Harapannya, bisa menambah wisatawan dalam waktu yang semakin dekat. Selain itu, travel warning juga menjadi perhatian pihaknya. Sebab, merupakan salah satu hal yang memengaruhi pariwisata.
"Kalau travel warning sifatnya negara walaupun banyak memonya di mana tapi namanya Indonesia. Karena perspektif mungkin beda jadi punya dampak sekali selain bencana alam dan politik," paparnya.
Begitu juga ada Asean Games, kata Tama. Mantan Direktur Kreatif Asian Games 2018 itu mengungkapkan bahwa tahun lalu ada event besar yang bosa mendatangkan wisatawan. Sementara tahun ini ada tantangan dari sejumlah faktor.
"Tahun ini memang ada sebuah tantangan dari faktor keamanan, stabilitas, berita positif, sangat penting untuk datangkan wisatawan," tuturnya.
Banyak fasilitas pariwisata yang harus dimaksimalkan atau dibenahi untuk mempersiapkan ajang dunia di kurang dari dua tahun mendatang itu. Terutama, dari segi promosinya, seperti pengaruh pemasaran destinasi saat Asian Games yang telah menjadi daya tarik luar biasa bagi para wisatawan.
Event olahraga sendiri bukan bagian tanggung jawab dari Kemenparekraf. Namun, Tama mengungkapkan bahwa pihaknya akan membuat banyak acara non olahraha yang lebih menarik dari Asian Games 2018. Kegiatan yang lebih kreatif untuk nantinya dapat mengundang lebih banyak wisatawan dari nusantara maupun mancanegara.
"Acara non sport punya dampak luar biasa kalau bicara Asian Games itu akan menjadi tugas kami di U-20 bagaimana mengemasnya dan menjadi daya tarik, memanfaatkan momen tersebut," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)