Lantaran demikian, di seluruh benua, berbagai negara yang saat ini tengah melakukan karantina atau perbatasan wilayah, tengah mencari tahu bagaimana mereka bisa menyambut wisatawan.
Pekan lalu, Uni Eropa meluncurkan rencana aksi untuk membuka kembali perbatasan internalnya. Hal itu demi menghidupkan kembali jalur kereta api, jalan, udara dan laut yang telah dicekik selama pandemi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ini adalah situasi yang ditunggu-tunggu oleh jutaan calon pengembara, yang telah putus asa terhadap kasus covid-19. Wisatawan akhirnya akan bisa menikmati sepotong sinar matahari dan Budaya Eropa setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan terisolasi di rumah dalam keadaan terkunci.
"Kita semua perlu istirahat, terutama setelah isolasi ini. Kami ingin menikmati liburan musim panas, kami ingin melihat keluarga dan teman-teman kami walaupun mereka tinggal di daerah lain, di negara lain," ujar Thierry Breton, komisaris pasar internal Uni Eropa, dikutip dari CNN.
"Tapi kami ingin bisa tetap sehat dan aman karena kami tahu virus akan tetap ada untuk kami selama beberapa waktu," tambahnya.
Eropa menyumbang 50 persen dari pasar pariwisata global dalam hal kedatangan wisatawan dan telah sangat terpukul oleh pembatasan akibat pandemi. Kota-kota yang biasanya ramai seperti Venesia, Roma, Paris, dan Barcelona pun turut sepi pengunjung.
Uni Eropa (UE) saat ini memiliki rekomendasi untuk semua negara anggotanya bahwa mereka membatasi semua pengunjung yang tidak penting dari luar. Tetapi dengan tingkat infeksi menurun di beberapa negara, ini tampaknya akan berubah.
Beberapa negara, seperti Yunani dan Italia, sudah menyebutkan tanggal tertentu tentang pembukaan pembatasan wilayah. Italia mengumumkan rencana untuk membuka kembali perbatasan internalnya bulan depan. Sementara Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan bahwa banyak pembatasan perbatasan internal UE akan dicabut pada 15 Juni 2020.
Pengunjung dari luar UE masih bisa menghadapi penantian yang tidak pasti. Rencana UE juga menetapkan peta jalan untuk mengembangkan protokol kesehatan dan keselamatan untuk pantai, hotel, tempat perkemahan, kafe, dan restoran demi melindungi tamu dan karyawan. Termasuk peraturan memesan slot waktu di gym atau kolam renang terlebih dahulu.
Hal ini juga bertujuan untuk memperkuat aturan yang memberi wisatawan hak untuk memilih, antara voucher atau penggantian uang tunai tiket transportasi yang dibatalkan atau paket perjalanan.
Negara-negara anggota UE juga telah menyetujui protokol untuk memastikan pelacakan aplikasi bekerja lintas batas. Sehingga warga negara dapat diperingatkan akan kemungkinan infeksi virus corona saat bepergian dalam blok tersebut.
"Ini tidak akan menjadi musim panas yang normal, bukan untuk kita semua. Tetapi, ketika kita semua bekerja bersama dan kita semua melakukan bagian kita sesuai yang ditetapkan, maka kita tidak harus menghadapi musim panas di rumah atau musim panas yang benar-benar hilang untuk industri pariwisata Eropa," tutur Margrethe Vestager, wakil presiden dari lengan eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)