"Sebagian di antaranya diinisiasi oleh warga Banyuwangi, sehingga pariwisata berbasis warga benar-benar terus kami dorong agar pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Banyuwangi bisa makin inklusif," ujar Anas di Gedung Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Januari 2020.
Event yang disajikan di salah satu kabupaten di Jawa Timur ini diyakini Anas terus bertambah jumlahnya. Berbeda dengan COE tahun sebelumnya, Banyuwangi Festival 2020 diadakan 30 atraksi yang belum pernah digelar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Atraksi tersebut diyakini akan memberikan pengalaman baru bagi wisatawan. Di antaranya, atraksi kopi di sejumlah sentra penghasil kopi, yang tak lagi berpusat di Desa Adat Kemiren seperti tahun sebelumnya.
"Misalnya, perkebunan Kalibaru yang merupakan sentra kopi yang rutin mengekspor ribuan ton kopi ke Italia dan berbagai negara di Eropa," Tuturnya.
Di lokasi itu akan digelar event atraksi minum kopi langsung di kebunnya. Kemudian, kegiatan festival sifatnya tematik, seperti food street.
"Festival kuliner kita perbanyak karena peminatnya tinggi dan yang terpenting mampu mengangkat warung-warung rakyat dan usaha kuliner rumahan," akunya.
Selain itu, menghadirkan 15 festival kuliner. Di antaranya, Chocolate Food Festival, Muncar Food Festival, Bamboo Food Festival, Alaspurwo Food Festival, Cacalan Beach Food Festival, Marina Food Festival, Osing Food Festival, hingga Millennials Food Festival.
Nantinya, festival yang terselenggara juga akan memakan waktu yang lebih lama dari biasanya. Sehingga, para wisatawan dapat banyak menikmati festival yang terselenggara.
"Kita akan lebih sinergikan antara sektor kreatif, food dan fashion. Semua event akan terselenggara selama satu pekan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)