Kampoeng Tempo Doeloe digelar pada 7 Agustus 2019 hingga 8 September 2019 (Foto: A. Firdaus/Medcom.id)
Kampoeng Tempo Doeloe digelar pada 7 Agustus 2019 hingga 8 September 2019 (Foto: A. Firdaus/Medcom.id)

Pekan Terakhir JF3 2019, Tergoda Kuliner Legendaris Bandung

Rona Jakarta Fashion & Food Festival
A. Firdaus • 08 September 2019 17:58
Kampoeng Tempo Doeloe merupakan bagian dari Jakarta Fashion & Food Festival, yang telah digelar selama 16 tahun terakhir. Di sini puluhan kuliner legendaris menjajakan makanan mereka.
 
Jakarta:
Salah satu rangkaian Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2019, Kampoeng Tempo Doeloe telah memasuki hari terakhir, pada Minggu 8 September. Meski begitu, antusias para pengunjung bukannya meredup, tapi malah kian bertambah.
 
Penyebabnya, selain karena memasuki pekan terakhir, menu kuliner legendaris yang ditampilkan juga sangat menggiurkan. Terutama pada akhir pekan ini.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kuliner Legendaris di KTD kali ini menjajakan menu dari Bandung dan Cirebon. Di antaranya Kupat Tahu Gempol, Batagor Abun, Es Durian Sakinah Pak Aip, Iga Bakar si Jangkung, Nasi Jamblang Mang Dul, Mie Koclok Mas Edi, dan Empal Gentong Mang Darma Asli.
 
Pekan Terakhir JF3 2019, Tergoda Kuliner Legendaris Bandung
Pengunjung juga bisa berpose di beberapa spot unik. (Foto: A. Firdaus/Medcom.id)
 
Salah satu makanan yang menarik minat Medcom.id untuk mencicipinya adalah Kupat Tahu Gempol. Kuliner enak asal Bandung ini sudah sangat legendaris, karena telah ada di Kota Kembang sejak 1965.
 
Kupat tahu ini berisikan tentunya tahu, ketupat, dan menggunakan bumbu kacang yang khas banget. Di samping itu, bumbu kacangnya enggak bikin enek, sehingga kita dibuat ketagihan untuk mencicipinya.
 
Ada yang berbeda dari menu Kupat Tahu ini dibandingkan dengan di daerah lain. Sebab ada penggunaan topping kerupuk merah yang biasanya kita jumpai kalau sedang makan Ketupat Sayur Padang.
 
Pekan Terakhir JF3 2019, Tergoda Kuliner Legendaris Bandung
Kupat Tahu Gempol (Foto: A. Firdaus/Medcom.id)
 
Selain itu ada juga Iga Bakar si Jangkung. Tak seperti dengan iga bakar lainnya, kuliner yang juga bermuara di Bandung ini memiliki olahan dan ciri khas tersendiri.
 
Olahan daging iga kambingnya yang telah diberi kecap, dipotong kecil-kecil layaknya dadu. Udah gitu tulangnya sudah disisihkan dari daging, sehingga memudahkan kita untuk menyantapnya.
 
Pekan Terakhir JF3 2019, Tergoda Kuliner Legendaris Bandung
Iga Bakar si Jangkung (Foto: A. Firdaus/Medcom.id)
 
Sementara daging iga kambingnya dibakar menggunakan alas piring yang terbuat dari tanah. Saat dibakar pula, terdapat penambahan tomat, bawang bombay, dan bawang putih. Kalau yang doyan pedas, bisa request sambalnya loh.
 
Saat menyantapnya, tekstur iga bakarnya juga sangat lembut dan tidak ada tuh tercium bau prengus. Yang ada rasa manis dan gurih ketika mendarat di lidah.
 
Terbayang bukan bagaimana penyesalannya jika Anda melewatkan menu-menu Kuliner Legendaris tersebut? Jadi buruan deh untuk bisa mengakhiri weekend Anda dengan menikmati menu Kuliner Legendaris di KTD. Sebab salah satu bagian penting dari JF3 2019 ini baru akan bisa Anda nikmati lagi pada tahun depan.
 
Program tahunan JF3 merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bersana Summarecon. Ini juga bukti dari konsistensi JF3 untuk tetap menyelenggarakan event rutin yang telah memasuki tahun ke-16 nya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif