Pastry jenis solid itu merupakan pastry yang bisa dipegang langsung dengan tangan. Sedangkan yang liquid biasanya membutuhkan bantuan beberapa alat seperti sendok atau paddle.
“Tergantung dari kesulitannya, pastry itu ada yang sedang, sulit, dan sangat sulit. Itu berlaku untuk pastry lokal maupun pastry western,” ujar Linda Ratnawiasih, pengajar di program studi Pariwisata jurusan Hospitality Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Gunadarma dan juga Akademi Perhotelan Paramitha.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Linda, salah satu pastry western yang cukup sulit adalah zuppa soup. Sebab di bagian atasnya yang menggunakan penutup puff pastry adalah yang tersulit.
"Itu bagian yang cukup sulitnya. Selain itu juga ada pavlova yang tergolong cukup sulit meskipun bahan pembuatnya hanya dari meringue atau putih telur yang dikocok sampai kaku,” tutur Linda di program SIAM Medcom.id.
“Mengapa sulit? Karena pavlova itu sangat rentan retak. Dan itu istilahnya adalah broken window dan itu merupakan kesalahan yang sangat fatal jika sampai ada keretakan seperti itu. Selain itu ada juga crème brulee yang cukup sulit karena dia harus tetap matang tetapi tidak boleh ada rongga udara di adonan,” ujar Linda.
Dalam membuat crème brulee, menurut Linda, jika menggunakan air yang terlalu mendidih maka akan membentuk celah atau gelembung dalam adonan. Itu tidak boleh, harusnya hasilnya smooth seperti tahu.
“Sedangkan untuk pastry lokal, yang cukup sulit dibuat adalah kue yang memiliki ciri khas rongga seperti kue bika ambon, kue ape, kue apem, sarang semut atau bolu karamel, kemudian kue cucur,” ujar Linda.
“Kue cucur ini seratnya beda dengan martabak atau kue bingka. Kalau martabak atau kue ingka ini serat atau rongganya berdiri sedangkan kue cucur melebar,” tutup Linda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)
