Jakarta: Kilau wine terlihat begitu memesona. Keharumannya serta rasanya juga beragam. Ada paduan yang tepat bagi peminum pemula seperti Fetzer Eagle Peak Merlot dengan white wine yang segar, ringan, serta terasa manis.
Ada pula rangkaian wine dengan rasa yang berbeda buah tangan Michael David Winery dari California, Amerika Serikat yang sudah berdiri lebih dari 150 tahun. Tak cukup sampai di situ, aneka diary, buah segar serta daging berkualitas juga terpapar di acara American Wine & Food Celebration di On Five, Grand Hyatt Jakarta pada Kamis, 22 Agustus 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Serangkaian produk unggulan tersebut mewarnai Perayaan 70 tahun hubungan Amerika dengan Indonesia (70th Anniversary of US - Indonesia relation).
.jpeg)
(Salah produk unggulan dalam acara 70th Anniversary of US - Indonesia relation, Moon Drops Grapes, anggur manis, tak berbiji, dan bertekstur krispi dari Bakersfield, California, Amerika Serikat. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Charge d’affaires Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, Ibu Heather Variava mengatakan, "Kami sangat senang berada di sini karena kami akan merayakan banyak hal. Tahun ini ulang tahun yang ke-70 hubungan Amerika Serikat dan Indonesia. Dan malam ini kami merayakan kuliner, makanan produk Amerika Serikat dan kuliner Indonesia," buka Heather Variava.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dengan rekor USD3,2 miliar ekspor agrikultur di tahun 2018, Indonesia masuk pasar 10 besar untuk makanan, pakan, dan fiber dari Amerika Serikat.
"Kita memiliki hubungan perdagangan agrikultur yang sukses dengan Indonesia, perdagangan agrikultur bilateral mencapai USD9 miliar tahun kemarin. Dari situ rempah-rempah dan produk sawit dari Indonesia, kedelai, kapas, dan buah segar dari Amerika Serikat konsumen Indonesia dan Amerika Serikat mendapatkan manfaat dari perdagangan ini," papar wanita yang mengaku menyukai tempe ini.
Daging sapi, apel, kurma, keju, anggur yang merupakan produk unggulan dari Amerika Serikat dalam acara tersebut dipadukan dengan cita rasa dan teknik Indonesia disajikan dalam demo masak dalam acara tersebut.
"Kami sangat senang dengan-dapat menyatunya dua tradisi makanan (Amerika dan Indonesia)," papar Heather Variava sebelum memulai demo masak bersama chef Ragil Wibowo.
.jpeg)
(Charge d’affaires Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, Ibu Heather Variava demo masak dengan menggunakan daging sapi dari Amerika Serikat yang dikreasikan menjadi satai bersama chef Ragil. Foto: Dok. Medcom.id/Yatin Suleha)
Produk unggulan Amerika Serikat di mata chef
Chef Ragil dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa produk-produk unggulan Amerika Serikat sangat baik karena Amerika Serikat sangat detail terhadap produk-produknya."Secara teknologi dan riset mereka sangat detail untuk setiap produk. Bagaimana caranya buat bikin lebih bagus, bagaimana caranya buat bikin daging lebih empuk dan lebih awet ketika dikirimnya dan lebih bagus," tukas chef yang ramah ini.
Bahan-bahan berkualitas tersebut ia sebutkan sangat membantu dan memudahkan chef ketika memasak.
"Karena effort kita untuk membuat suatu makanan bisa maksimal. Kalau kita nemuin daging yang keras kan harus ada cara lebih supaya dagingnya empuk. Nah, kalau daging ini (dari Amerika Serikat) lebih mudah karena dagingnya lebih bagus," aku chef Ragil.
Sebagai seorang chef, Ragil mengatakan bahwa bahan-bahan berkualitas dan baik sudah tentu menentukan hasil akhir dari sebuah makanan. "As a chef, kalau produknya memang sudah bagus insya Allah makanannya sudah pasti enak," tutup chef Ragil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)