Dilansir dari Great Big Story, Shinri Tezuka, merupakan seniman permen di Jepang. Sayangnya, keberadaan seprofesinya sangat terbatas pada era modern ini.
Di Jepang, seniman permen biasa disebut Amezaiku. Tezuka, merupakan salah satu anak muda yang mencoba melestarikan tradisi khas Negeri Sakura tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tezuka menjadi salah satu orang termuda yang masih berlatih seni Amezaiku di Jepang. Pria berusia 27 tahun itu mengakui bahwa dia belajar secara otodidak mengukir, memahat, dan melukis lolipop yang halus menjadi patung namun tetap enak dimakan.

Tezuka mampu mengasah kemampuannya untuk bisa meneruskan tradisi Jepang. (Foto: Great Big Story)
“Tak banyak orang yang seumuran saya melakukan kerjaninan ini, saya belajar sendiri. Tak ada orang di sekitar saya yang bisa mengajarkan. Jumlah pengrajin semakin kecil, mengingat tak ada sekolah yang mengajarkan teknik ini,” ujar Tezuka.
Kerumitan membuat Amezaiku
Amezaiku dibentuk dari bahan permen yang yang kenyal, lalu dibentuk sebelum mengeras. Ini merupakan teknik yang tak mudah.“Saat mencetaknya, saya punya waktu yang terbatas. Hanya sekitar lima menit. Jadi hal yang paling penting adalah membentuknya secepat mungkin,” jelas Tezuka.
Nyaris punah
Kehadiran Amezaiku di Jepang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Tetap kini hanya ada dua seniman yang tersisa di Tokyo.Tezuka berharap desain ikan mas, katak, dan gurita yang rumit akan menginspirasi generasi pengrajin permen berikutnya. Hal itu untuk menjaga tradisi Amezaiku tetap hidup.
“Amezaiku yang kita tahu sekarang umumnya dibuat di era Edo yaitu sekitar tahun 1.600. Saya buat ikan koi yang paling populer di toko, lalu kodok, tikus, sapi, macan, kelinci, naga, dan ular,” jelas Tezuka.

Hasil karya Tezuka. (Foto: Great Big Story)
“Saya mendirikan toko Asakusa Amezaiku Ameshin. Anda akan berpikir bahwa banyak toko seperti ini di Tokyo, nyatanya hanya sedikit, ada dua termasuk yang punya kami,” sambungnya.
Kini dengan usianya yang masih tergolong muda, Tezuka berharap dan terus berupaya untuk menjadikan seni menghias permen ini akan tetap terjaga. Bahkan menjadi bagian penting dalam budaya yang patut dilestarikan di Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)