Dari 2.600 Koki yang tergabung dalam Indonesia Chef Association (ICA), 50 persen koki diantaranya belum bersertifikat atau memenuhi standar kompetensi minimal sebagai Juru masak. (Foto: Kristenkish)
Dari 2.600 Koki yang tergabung dalam Indonesia Chef Association (ICA), 50 persen koki diantaranya belum bersertifikat atau memenuhi standar kompetensi minimal sebagai Juru masak. (Foto: Kristenkish)

Chef Asing dibayar Mahal, Daya Saing Chef Lokal Rendah

Rona kuliner jabodetabek
Farhan Dwitama • 24 Januari 2017 19:02
medcom.id, Tangerang: Dari 2.600 Koki yang tergabung dalam Indonesia Chef Association (ICA), 50 persen koki diantaranya belum bersertifikat atau memenuhi standar kompetensi minimal sebagai Juru masak. 
 
Diungkapkan Presiden ICA, Henry Bloem, Selasa (24/1/2017), di Tangerang, sertifikasi pada profesi chef sangat dibutuhkan bagi industri kuliner di Dunia. Apalagi dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dibutuhkan kualifikasi juru masak bersertifikat. 
 
(Baca juga: Chef Degan Promosikan Masakan Indonesia di London)

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Dari 2.600 chef yang tergabung di ICA, baru 50 persen yang bersertifikat dan dinyatakan kompeten sebagai juru masak," ucapnya, di Hotel Allium Kota Tangerang, pada acara Munas ICA ke III.
 
Chef Asing dibayar Mahal, Daya Saing Chef Lokal RendahNamun begitu, bukan berarti 50 persen chef tanpa sertifikat ini tidak mampu menghasilkan hidangan enak dan lezat. Tapi jika dibanding juru masak asing, daya saing juru masak di Indonesia rendah.
 
"Makanya kita selalu dorong para juru masak ini untuk mau uji kompetensinya di lembaga-lembaga sertifikasi profesi yang ada. Umumnya enggan karena mereka pikir dengan keadaanya saat ini sudah mapan," ungkapnya.
 
Sementara Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja, dari Kementerian Pariwisata, Vita Datau, berharap, chef lokal mau meningkatkan daya saingnya dengan mengikuti uji sertifikasi dari dalam dan luar negeri. 
 
"Sertifikasi menjadi kata kunci, sertifikasi nasional dan internasional karena itu mereka chef asing, dihargai mahal.
 
Sebenarnya ini keuntungan untuk si chef, karena nilainya akan lebih tinggi jika dia telah bersertifikasi. Karena soft skill dan hard skill dalam dunia ini sangat diperlukan," lanjut Vita.
 

 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif