Jeff Keasberry, Identitas Kulinari Indonesia dalam Sebuah Buku

medcom.id, Jakarta: Siapa yang menyangka, keharuman terasi yang begitu khas melekat pada memori seseorang akan membuatnya selalu teringat kenangan akan masa lampau. Selain itu, kekayaan berbagai rasa masakan Indonesia yang begitu kuat, rasanya tertinggal selalu di benak.
 
Jeff Keasberry salah satunya. Jeff merupakan entrepreneur yang menetap di Los Angeles, Amerika. Lahir di Amsterdam, Holland, Belanda dan besar dengan lingkungan yang tidak meninggalkan kuliner khas Indonesia.
 
Sebut saja beberapa masakan Indonesia yang menjadi favoritnya, Perkedel (khusus buatan ibundanya), Nasi goreng buatan sang ayah, Gado-gado (atau Lotek lontong), Soto ayam, Mie kuah, Siomay bandung, dan masih banyak lagi kesukaannya.
Bersama dengan neneknya, Jeff lekat dengan aneka masakan tradisional Indonesia yang terkenal dengan restoran bernama "Djokja" kulinari Hindia-Belanda. Djokja merupakan resto pertama di Amsterdam yang menghadirkan cita rasa campuran Hindia-Belanda. Dan Jeff menjadi pemilik Djokja saat usianya 18 tahun.
 
Jeff sendiri masih mewarisi akar dan darah campuran Indo-Eropa. "Orang tua serta nenek-kakek saya dahulu lahir di Dutch East Indies, yang ibukotanya adalah Batavia," ujar lelaki dua bersaudara ini.
 
(Jeff bersama sang ibu di restoran Djokja, Amsterdam)
 
Alasan Jeff Mencintai Masakan Indonesia
 
"Saya besar dalam dua dunia, saya mewarisi darah campuran; Indonesia adalah negara asal saya, dan Holland adalah fatherland (tempat saya dilahirkan), dan Amerika merupakan negara tempat saya menetap," aku Jeff.
 
"Dan saya juga dibesarkan di dalam lingkungan yang kental akan masakan Indonesia (kombinasi gaya masak dari negara yang berbeda dan beberapa etnik grup dari kepulauan Asia Tenggara)," terang penulis dua buku sebelumnya yaitu Indische Keukengeheimen 2012, dan De Nieuwe Indische Keuken 2014.
 
Ia menekankan hal yang membuatnya sangat tertarik untuk membuat buku masakan Indonesia versi bahasa Inggris adalah kebanyakan orang Amerika (dan orang dari negara lain serta dunia yang mengenal dan menggunakan bahasa Inggris) perlu tahu tentang kekayaan juga keberagaman budaya masakan Indonesia. 
 
"Saya besar dalam dua dunia, saya mewarisi darah campuran; Indonesia adalah negara asal saya, dan Holland adalah fatherland (tempat saya dilahirkan)," ujar Jeff.
 
"Anda tahu sejak saya pindah dari Amsterdam ke Los Angeles tahun 2005, saya mencari berbagai makanan yang bisa memuaskan hasrat makan serta perut saya, dan saya teringat tentang budaya saya dan makanan di tempat saya. Itu mengingatkan saya akan Indonesia."
 
"Saya juga melihat budaya serta orang-orang keturunan Indo-Belanda di California dan kebanyakan orang USA lainnya sudah mulai menghilang. Dan passion saya adalah untuk mengenalkan rasa masakan Indonesia!" Tegas lelaki berkebangsaan Belanda ini.
 

Jeff menyukai memasak masakan Indonesia.
 
Cerita Buku “Indo Dutch Kitchen Secrets – The First Heritage Cook Book in English”
 
“Indo Dutch Kitchen Secrets – The First Heritage Cook Book in English” adalah buku dengan resep masakan khas Indonesia dalam versi bahasa Inggris. Jeff menyatakan bahwa buku ini merupakan buku masak yang bisa menginspirasi siapapun yang ingin mengeksplorasi dan menemukan kembali warisan masakan unik. 
 
Ia mengatakan lebih dari 100 masakan lezat dan mudah dibuat ada di dalam buku ini.
 
"Karena selama 350 tahun dalam masa kolonial Dutch East Indies (Indonesia modern), tak hanya meninggalkan jejak budayanya, namun juga mewariskan paduan masakan terkaya dan tertua," ujar lelaki yang sedang sibuk tur untuk promosi bukunya di Amerika ini.
 
Jeff menyebut bukunya ini merupakan perayaan dari berpadunya kekayaan kulinari Indonesia dengan Belanda, yang pada akhirnya menciptakan gaya memasak yang menjadikannya sesuatu yang mengagumkan.
 

Indo Dutch Kitchen Secrets – The First Heritage Cook Book in English
 
"Saya belajar tentang diri saya, dan menyadari identitas di sana ada Indonesia dan mengumpulkan beragam cerita serta resepnya. Tujuannya adalah saya mengingatkan dan membagikan kembali kepada orang-orang berbagai makanan favorit saya yang selalu dapat mentuntaskan hasrat kuliner saya," papar Jeff.
 
Sembilan bulan menyelesaikan buku ini membuat Jeff terkagum dengan budaya masakan Indo-Belanda yang terhubung akan kenangan, budaya, beserta orang-orangnya.
 
"Dan ini merupakan kombinasi dua dunia yang terbaik," tutup Jeff.
 
(TIN)