Dilansir dari Great Big Story, teknik ini menjadi unik karena hanya ada di satu tempat yaitu di Semenanjung Noto, Suzu Jepang.
Menurut Ryoichi Toya, Agehama-style salt maker, teknik pembuatan garam ini sudah berlangsung lebih dari 400 tahun. Sementara dia sendiri sudah menggeluti pekerjaan ini selama 23 tahun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam setahun, Ryoici bisa membuat sekitar 3.5 ton garam. Dia memproses semuanya dengan tenaganya sendiri.
Proses memanen garam
Petani garam mulai bekerja pukul 4.30 pagi. Dia pergi ke laut, membawa dua ember besarnya dengan punggunya.Dengan ember itu dia mulai mengambil air dari laut dan mendistribusikannya ke teras pasir yang cukup jauh jaraknya, sekitar 3,554 kaki. Dia terus mengulanginya membawa air yang berisi 70 liter ini hingga 19 kali. Lalu dia menyiramkan air garam itu ke pasir.
Untuk mendapatkan banyak garam maka dibutuhkan banyak air juga. “Untuk memproduksi 120 kilogram garam, kami menggunakan 1.2 ton air laut,” jelasnya.
Ketika pasirnya sudah kering, para petani langsung meletaknnya dalam kotak dan menambahkan lebih banyak air garam untuk meningkatkan masa garamnya lagi.
Kemudian air garam ini di saring
Dia juga menceritakan bahwa pasir itu sendiri mengandung banyak hal baik Dengan memprosesnya dengan tangan, kandungan baik pada garam jadi tak hilang. “Jadi produksi garam dengan gaya agehama kaya akan mineral,” ujarnyaSelanjutnya, mereka merebus campuran-campuran itu selama 6 jam. Membutuhkan seminggu penuh untuk mengisi panci berukuran 600 liter.
Hasil garam ini pada umumnya digunakan untuk masakan. Rasanya sedang dan teksturnya begitu lembut. Menurutnya sangat cocok untuk jadi perasa rice ball.
Permintaan garam dengan teknik ini semakin meningkat. Saat ini ada dua lokasi yang memproduksi.
Dia berharap selanjutnya, dia dan rekan-rekannya bisa memproduksi lebih banyak seperti 10-12 ton per tahun dari dua lokasi tersebut.
Dia bercerita bahwa banyak anak yang mengunjungi mereka. Para petani ini dengan senang hati mengajarkan mereka mengingat garam adalah harta karun dari laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)