Hamparan pasir nan luas saat surut di Pantai Manikin menjadi lokasi foto pre wedding dan semakin eksotis di kala senja. (Foto: Arthurio Oktavianus)
Hamparan pasir nan luas saat surut di Pantai Manikin menjadi lokasi foto pre wedding dan semakin eksotis di kala senja. (Foto: Arthurio Oktavianus)

Surut nan Eksotis Pantai Manikin

Rona wisata
Arthurio Oktavianus Arthadiputra • 24 Juni 2020 06:00
Kupang: Menikmati suguhan keindahan pantai tak melulu saat air pasang dengan gulungan ombak yang terhempas di hamparan pasir.
 
Kala air pantai surut hingga ambang batasnya, pemandangan elok pantai pun terlihat eksotis. Seperti yang tampak di Pantai Manikin, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
Pantai Manikin berjarak 13 kilometer dari pusat kota dan berada di Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah. Lokasi pantai termasuk di wilayah perbatasan Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Jarak yang tak jauh menjadikan Pantai Manikin sebagai destinasi yang ramai dikunjungi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menuju Pantai Manikin tak terlampau sulit. Aspal mulus jalanan menjadi lintasan kendaraan hingga pintu masuk pantai. 
 
Perkampungan penduduk dan hijaunya persawahan, menjadi pemandangan sepanjang jalan yang menyegarkan mata.
 
Saat tiba di pantai, birunya laut seakan kompak dengan birunya langit yang tersaput putih awan tipis. Perbukitan menjadi latar nan menjulang indah. Pantai Manikin memang layak untuk ditelusuri setiap lekuk garis pantainya.
 
Surut nan Eksotis Pantai Manikin
(Pengunjung menikmati pesona Pantai Manikin di Kelurahan Tarus, Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Arthurio Oktavianus)

Hamparan pasir

Berkunjung ke Pantai Manikin paling seru saat air pantai sedang surut. Hamparan pasir pantai yang luas seakan merayu pengunjung untuk berjalan menyusuri garis pantai yang membentang sekitar tiga kilometer. Sangat eksotis dan menawan.
 
Gugusan pepohonan rindang menjadi pemanis pinggir Pantai Manikin. Jenis pohon yang ada seperti pohon duri, lontar dan pohon asam. Fungsi lain dari pepohonan tersebut adalah sebagai pertahanan alami Pantai Manikin dari ancaman abrasi ombak pantai yang menggerus.
 
Pengunjung juga bisa melihat proses pembuatan kapal nelayan yang dikerjakan oleh penduduk setempat. Perahu nelayan yang tertambat di muara juga bisa menjadi spot apik untuk dijadikan objek bidikan kamera.
 
Di kejauhan, pengunjung juga bisa melihat Pulau Kera, Pulau Semau dan Tanjung Sulamu, yang semakin menawan dilihat kala mentari meninggalkan rona jingga di ufuk barat. 
 
Surut nan Eksotis Pantai Manikin
(Pohon duri di pinggir Pantai Manikin menjadi tempat berteduh pengunjung untuk melepas lelah sekaligus spot apik bidikan lensa. Foto: Arthurio Oktavianus)

Lokasi foto pre wedding

Keindahan Pantai Manikin tak hanya menjadi incaran pengunjung menikmati moment menghilangnya mentari dari peredaran bumi dan air pantai surut. Pesona pantai yang memukau banyak dijadikan latar foto pre wedding untuk sampul undangan bertema alam terbuka.
 
Perpaduan antara birunya air pantai, rimbunnya pohon duri dan lontar, hamparan pasir pantai halus kecoklatan nan luas dan bentangan batu karang, menjadi tangkapan lensa yang sempurna. Nuansa romantis dalam foto pun dapat ditangkap kala senja. 
 
Panorama alam Pantai Manikin memang indah. Namun sayang, fasilitas pendukung untuk membuat pengunjung merasa nyaman masih belum lengkap tersedia. 
 
Toilet dan tempat sampah bisa dikatakan sangat minim. Pondok kuliner pun masih sulit ditemukan. Padahal, eksotisnya Pantai Manikin bisa menjadi daya tarik mendatangkan lebih ramai pengunjung untuk menjelajahinya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif