Selain gerabah biasa, di Kebumen juga ada batik gerabah, gerabah yang diberi motif batik. Cara membuatnya mirip dengan membuat batik tulis, menggunakan canting," ujar Tri Ratnaningsing, seorang konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kebumen, Jumat (18/9/15).
Harga gerabah hasil UMKM ini relatif tidak mahal, begitupun dengan gerabah batik, masih berkisar ratusan ribu rupiah. Lama pembuatannya sendiri tergantung dari ukuran gerabahnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
.jpg)
Gerabah batik Kebumen (Foto: Metrotvnews.com / Putu Radar Bahurekso)
Kerajinan khas Kebumen lainnya adalah jinitri. Jinitri merupakan manik-manik yang dikumpulkan pada tali dan berbentuk menyerupai kalung ataupun gelang.
"Kalau jinitri jarang ada orang sini tahu, justru lebih banyak turis asing yang tahu Jinitri. Biasanya turis dari Tiongkok, Hongkong, Jepang yang beli jinitri," ujar Tri.
Di Kebumen, batok kelapa merupakan bahan untuk membuat kerajinan tangan. Batok kelapa ini dapat diolah menjadi hiasan rumah seperti wadah lampu atau sendok air.
Kerajinan bambu khas Kebumen juga terkenal dan kini memiliki nilai tinggi. Kerajinan bambu ini sudah digunakan sebagai bahan untuk interior modern di berbagai tempat seperti hotel, spa, atau restoran.
Dan satu lagi yang tidak boleh dilupakan, batik tulis. Kebumen memiliki batik tulis yang khas, Desa Tanuraksan dan Desa Gemeksekti menjadi pusat pembuatan batik tulis khas Kebumen.
"Motif batik tulis khas Kebumen itu jauh lebih bersahaja dengan motif seperti beras tumpak. Tidak ada nilai-nilai filsafah yang tinggi dan terlalu luhur dalam motifnya, nilainya hanya berdasarkan kehidupan sehari-hari saja," tutur Sigit, Deputy Rumah Martha Tilaar Gombong.
Batik Tulis Kebumen (Foto: Metrotvnews.com / Putu Radar Bahurekso)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(AWP)
