1. Angpau
Bagi-bagi Angpau saat tahun baru Imlek sangat dinanti, apalagi oleh anak-anak kecil tak terkecuali remaja dan dewasa. Tradisinya, angpau diberikan oleh seseorang yang sudah menikah. Sementara yang belum menikah, tidak boleh memberi angpau kepada siapapun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lantas bagaimana dengan mereka yang belum menikah tapi ingin memberikan angpau?
"Kalau kita belum menikah belum boleh. Kita berikan uang aja, kalau mau kasih, kasih uang aja enggak usah pakai angpau (amplop)," kata Humas dan Perpustakaan di Bawah Perkumpulan Karyawan dan Sosial Boen Tek Bio, Oey Tjin Eng kepada metrotvnews.com.
Oey mengatakan, pemberian angpau pada dasarnya untuk menggembirakan orang lain. Terlebih menggembirakan orang-orang yang ada di keluarganya. "Misal kakeknya kasih cucu nya, kan girang," pungkas dia.
2. Lampion
Penggunaan lampion baik di rumah, toko atau di manapun oleh orang Tionghoa tak sekadar pajangan saat perayaan tahun baru Imlek. Dalam tradisi Tionghoa, lampion dilambangkan sebagai penjaga hati nurani. Diharapkan, dengan terus bercahayanya lilin dalam lampion, hati manusia akan terus terang dan berada di jalan Tuhan.
"Lampion itu misalnya lilin supaya menerangi batin kita supaya tidak menyimpang dari nurani kita. Kita punya cinta kasih, belas kasihan kita tiap manusia punya nurani. Kita pasang pelita itu supaya jangan menyimpang tetap hidup. Tetap di jalan Tuhan," kata Oey.
3. Kue Keranjang
Salah satu makanan khas saat tahun baru Imlek yang dapat ditemukan yakni kue keranjang. Rupanya, kue keranjang melambangkan kehidupan orang Tionghoa pada zaman dahulu yang sering berperang.
Kue keranjang juga disebut sebagai kue tahun baru. Itulah kenapa kue keranjang selalu ada setiap perayaan Imlek tiba.
"Itu kue tahun baru makanya sebutnya mian kiau. Kue pun tahan lama, zaman dulu dipakai perang bisa enam bulan enggak basi," cerita oey.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(LOV)
