Jakarta: Jarum suntik bisa dikatakan seperti ciri khas sunat. Meskipun berfungsi mengurangi rasa sakit, pemberian obat bius dengan jarum acap kali dilakukan minimal dua kali suntikan dan itu berisiko memberikan rasa sakit yang berkepanjangan.
Bahkan, kata dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, The American Psychiatric Association sempat mempublikasikan bahwa sebanyak 10 persen dari populasi orang di dunia mengalami phobia jarum suntik. Memang, yang menakutkan dalam proses sunat itu adalah saat disuntik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Terutama pada anak-anak, apalagi ketika jarum yang menancap di kulit kurang tepat posisi suntikannya. Bisa terbayang rasa sakit bekas suntikan itu dalam waktu yang tak tentu. Meskipun, ketika dijahit tidak akan merasakan sakit.
Namun, ada alternatif tanpa jarum suntik dalam menangani rasa sakit ketika sunat. Cara memberikan obat bius yang tidak perlu disuntik.
"Membuat risiko pendarahannya kecil dan tidak sakit untuk anak-anaknya," ujar dr. Mahdian di Matraman Raya No. 45 Jakarta Timur, Selasa, 18 Juni 2019.
CEO Rumah Sunat dr. Mahdian itu memaparkan, alternatifnya menggunakan teknologi needle free injection. Manfaatnya, dapat menghindari hematom, kebiruan, bengkak, atau sakit yang dirasakan terus-menerus.
Selain itu, menghindari kontaminasi dari infeksi silang. Sebab, alat needle yang digunakan hanya sekali pakai atau langsung dibuang.

dr. Mahdian Nur Nasution (Foto: Krispen/Medcom.id)
Proses bius tidak menggunakan jarum suntik, akan tetapi dengan alat seperti pompa. Adanya tekanan hingga obat bius menembus secara tepat ke kulit.
"Obat bius mendorong dengan kecepatan dan tekanan tertentu. Jadi ternyata air bisa menembus kulit dan langsung menyebar. Kalau jarum kan satu titik dan menekan. Kalau ini menyebar tiga detik menembus kulit," tuturnya.
Setelah dibius tanpa jarum suntik, penis disunat atau dipotong. Kemudian, dilanjutkan dengan metode klamp atau tanpa jahitan. Biasanya metode ini disebut dengan sunat menggunakan laser. Tentunya, tidak ada bekas jahitan.
"Jarum kalau terkena pembuluh darah akan kebiruan dan sakit sekali. Setelah di-klamp, besoknya setelah disunat bisa langsung beraktivitas. Kalau anak-anak, bisa bermain," paparnya.
Tidak ada larangan makanan atau aktivitas apapun setelah disunat dengan metode tersebut. Untuk harga reguler dibanderol Rp1,7 juta-an. Selain anak-anak, usia dewasa juga bisa.
Sementara itu, dr. Mahdian menjelaskan bahwa sunat bisa dilakukan kapan pun. Untuk waktu terbaik sunat, justru lebih baik ketika semakin cepat yakni usia bayi.
"Waktu sunat terbaik itu pada saat usia di bawah 40 hari, itu paling bagus. Tapi sunat bayi itu sangat jarang karena orang tuanya takut, dokter juga takut terkena batang penis atau salah potong. Alasan lainnya karena banyak biaya syukuran," pungkas dia.
Cerdas Menjaga Tumbuh Kembang Si Kecil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)