“Sirkumsisi atau biasa dikenal dengan sunat yaitu memotong kulit yang menutupi kepala penis. Hanya kulitnya saja sampai kepala penis terbuka kemudian bisa dijahit atau di lem. Biasanya dikerjakan dengan bius lokal atau bius umum,” ujar dr. Tri Hening Rahayatri, Sp.B, Sp.BA, dokter spesialis bedah anak RSUI.
Menurut dr. Heni, Ada beberapa keuntungan melakukan sirkumsisi atau sunat. Yaitu untuk kebersihan. Ketika kulit menutupi kepala penis, lalu tidak dibersihkan dengan baik maka akan mudah sekali air kencing mengendap. Penumpukan tersebut akan menimbulkan bakteri dan bisa mneyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Selain itu, pada orang dewasa juga bisa menurunkan risiko penyakit-penyakit yang berhubungan dengan virus seperti HPV dan HIV. Lalu kapan usia paling pas untuk dilakukan sirkumsisi? Mulai dari bayi sampai dewasa itu semua pas,” ujar dr. Heni.
“Jadi kalau ada yang mengatakan paling pas saat bayi karena sarafnya masih belum berkembang sehingga tidak terlalu sakit, saya tidak bisa memastikan. Saya sulit menilai secara objektif. Kemungkinan adalah karena pada saat masih bayi atau anak-anak memorinya belum terlalu panjang, sehingga tidak terlalu ingat pada saat dilakukan sirkumsisi,” jelas dr. Heni.
Ia menyebutkan bahwa prosedur sirkumsisi pada bayi, bisa dilakukan hanya dengan bius lokal. Akan tetapi kalau sudah berusia 2 – 3 tahun tentu sudah tidak bisa dilakukan bius lokal.
"Kapan dilakukan sirkumsisi semua sama saja. Baik pada saat bayi atau dewasa sama saja, selama tidak ada kondisi darurat yang mengharuskan dilakukan sirkumsisi,” tutup dr. Heni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)