Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zainal Abidin, kasus kematian ibu akibat kanker serviks adalah paling banyak di Indonesia. Sekitar 40-45 kasus muncul setiap hari dengan angka kematian sekitar 20-25 orang meninggal.
"Artinya, setiap satu jam diperkirakan satu orang perempuan meninggal akibat kanker serviks," ujar Zainal, dalam dialog kebangsaan bertajuk "Kesehatan Ibu & Anak: Strategi Merawat Indonesia" di PB IDI Jakarta Pusat, Selasa (19/5/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Zainal mengatakan, minimnya pengetahuan perempuan Indonesia tentang pentingnya deteksi dini kanker serta kendala pembiayaan pengobatan dan akses fasilitas pelayanan kesehatan, dianggap sebagai salah satu penyebab tingginya angka kasus kanker serviks.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama perempuan akan pentingnya deteksi dini kanker, PB IDI bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta akan menggelar pemeriksaan IVA gratis bagi 300 ibu rumah tangga yang akan diikuti IDI wilayah dan cabang di seluruh Indonesia.
"Kegiatan ini akan dilangsungkan pada Minggu 24 Mei besok sebagai komitmen PB IDI untuk membuka pengetahuan perempuan Indonesia akan pentingnya deteksi dini kanker," kata Zainal.
Kegiatan tersebut, kata Zainal, akan diselenggarakan di Rusun Tambora, Jakarta. Selain menyelenggarakan pemeriksaan kanker, PB IDI juga akan membagikan 1 juta telur gratis sebagai simbol 1000 hari awal kehidupan untuk anak-anak sebagai upaya pemenuhan gizi dengan mengonsumsi telur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(LOV)