Gejala keracunan makanan muncul sekitar satu hingga delapan jam setelah Anda makan. (Foto Ilustrasi: Francisco Gonzalez/Unsplash.com)
Gejala keracunan makanan muncul sekitar satu hingga delapan jam setelah Anda makan. (Foto Ilustrasi: Francisco Gonzalez/Unsplash.com)

Mengenal Perbedaan Gejala dan Ciri Gastroenteritis dengan Keracunan Makanan

Rona tips kesehatan
Raka Lestari • 13 Maret 2019 15:20
Ada beberapa perbedaan gejala dan ciri dari kedua penyakit yang menyerang perut ini. Namun untuk mengatasinya kedua penyakit ini memiliki cara yang sama.
 

Jakarta: 
Gastroenteritis atau flu perut adalah peradangan pada lapisan usus yang biasanya disebabkan infeksi. Sementara keracunan makanan adalah perut yang disebabkan terkontaminasi dari apa yang dikonsumsi.
 
Menurut Rabia De Latour, MD, ahli gastroenterologi di NYU Langone Health, perbedaan dari flu perut dengan keracunan makanan mungkin sulit untuk dikenali. Namun biasanya flu perut memiliki penyebab yang bermacam-macam.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sementara gejala kedua penyakit ini bisa dilihat dari efeknya. Misalkan gejala keracunan makanan muncul sekitar satu hingga delapan jam setelah Anda makan. Sedangkan jika Anda mengalami gastroentritis tidak akan menunjukkan gejalanya meski telah berjalan 24-48 jam kemudian.
 
"Ada masa inkubasi di sana jika Anda mengalami gastroenteritis," ujar Dr. De Latour.

Baca juga: Sakit Perut yang tak Boleh Diabaikan

Meski demikian, keduanya memiliki ciri-ciri yang serupa. Seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare.
 
Satu-satunya ciri yang berbeda menurut Neal Shipley, MD, direktur medis Northwell Health-GoHealth Urgent Care, jika Anda mengalami keracunan makanan, Anda akan mengalami demam yang tinggi. Selain itu terdapat darah pada kotoran yang menandakan bahwa Anda keracunan makanan.

Cara mengatasinya

Baik gastroenteritis maupun keracunan makan dapat diatasi dengan cara yang sama. Yaitu dengan banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan yang lembut.
 
Dengan mengetahui perbedaan keduanya dapat sangat membantu ketika Anda memeriksakan diri ke dokter. Gastoenteritis disebabkan oleh virus, tetapi keracunan makanan bukan hanya berasal dari virus, tapi dari bakteri atau parasit.
 
Sedangkan kata Dr. Shipley, jika Anda mengalami gastoenteritis maka antibiotik (yang hanya bekerja melawan bakteri) saja tidak akan membantu gejala Anda sama sekali.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif