Terkadang timbul rasa kesal saat situasi tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan. Ketika kekesalan itu tidak disalurkan dengan tepat, maka orang lain di sekitar bisa kena sasaran.
Bila hal ini terjadi pada istri, Reynitta Poerwito, Bach of Psych., M.Psi., Psikolog dalam Konsul Psikolog 1 di Orami membagikan perspketifnya agar situasi bisa lebih terkendali.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia menyarankan bahwa sebisa mungkin Anda menghindari sumber kekesalan. Biasanya sumber kekesalan muncul dari ekspektasi. Oleh karena itu, kurangi ekspektasi terhadap situasi yang akhir-akhir ini telah mengganggu Anda.
“Membuang kekesalan itu lebih sulit daripada menghindari supaya tidak kesal. Jadi saranku untuk menghindari kekesalan, coba Anda turunkan ekspektasi,” jelasnya. Jangan pendam rasa kesal itu karena adanya Anda akan menyalurkannya pada orang-orang tak bersalah seperti anak.
“Kekesalan yang dipendam itu juga tidak baik karena pasti akan berdampak ke area lain seperti cepat kesal ke anak padahal mungkin anak hanya mengikuti kita seperti normalnya anak lain kepada ibunya, atau kesal ke diri sendiri karena kita berbuat salah padahal kesalahan kita sebenarnya dapat ditolerir. Jadi yang rugi jika memendam perasaan itu kita sendiri dan anak-anak kita,” jelasnya.
Ambil kegiatan positif
Lebih baik, Anda mengarahkan energi kesal itu pada kegiatan positif seperti fokus mengajarkan anak daripada memarahinya.“Kalau anak bikin salah, tugas kita adalah mengajarkan apa yang dia belum tahu menjadi tahu. Karena kedekatan yang tanpa batas hanya bisa kita dapatkan ke anak karena anak adalah darah daging kita. Kalau suami adalah orang lain yang seharusnya bisa diajak kerja sama dalam menjalankan rumah tangga. Tapi kalau kita melihat suami memang belum bisa mengerjakan perannya dengan baik, maka kita fokus terhadap apa yang bisa kita lakukan sekarang terlebih dahulu,” jelasnya.
Jangan lupa juga untuk berlatih bernapas. Dengan cara ini, tubuh akan lebih rileks dan Anda bisa kembali ke masa sekrang, tidak berkutat pada pikiran negatif.
“Coba berlatih untuk bernapas perlahan, di YouTube ada caranya namanya low breathing techniques for beginner. Intinya kita bernapas lebih pelan menarik napas empat detik dan mengeluarkan napas juga empat detik. Gunanya untuk membuat diri lebih tenang ya mba,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)