Jakarta: Sebuah studi mengungkapkan orang yang memiliki obstructive sleep apnea (OSA) berisiko tinggi terkena kanker. Risiko lebih rentan terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Hal ini diungkapkan dalam studi yang diterbitkan European Respiratory Journal. Dalam studi ini, peneliti menganalisis 20 ribu data pasien yang memiliki masalah sleep apnea.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Data pasien dikumpulkan melalui database Eropa ESADA. Setelah melakukan serangakaian analisis, para peneliti menemukan diagnosis kanker yang terdapat pada 2 persen pasien penderita sleep apnea.
"Masuk akal untuk berasumsi bahwa sleep apnea adalah faktor risiko kanker. Sebab kondisi tersebut memiliki faktor risiko yang sama, seperti kelebihan berat badan. Di sisi lain, kecil kemungkinannya kanker menyebabkan sleep apnea," kata Ludger Grote, Profesor di Universitas Gothenburg di Swedia, menukil Times of India.
Grote mulanya menduga kanker yang terjadi pada pasien bisa saja disebabkan melemahnya daya tahan tubuh karena usia lanjut, kelebihan indeks massa tubuh, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Akan tetapi, Grote menduga, ada hubungan antara hipoksia intermiten di malam hari dan prevalensi kanker yang lebih tinggi, khususnya pada perempuan.
"Hasil kami menunjukkan risiko kanker yang meningkat dua hingga tiga kali lipat di antara wanita dengan sleep apnea," ujar Grote.
Grote menambahkan, sleep apnea berisiko menimbulkan beberapa jenis kanker pada perempuan. Adapun kanker yang sering ditimbulkan ialah melanoma ganas dan payudara. Baru-baru ini Grote menduga sleep apnea juga berkaitan dengan kanker rahim.
"Mungkin ada efek gabungan dari hormon seks wanita dan aktivasi stres, yang diinduksi oleh nokturnal hipoksia pada sleep apnea, yang dapat memicu perkembangan kanker atau melemahnya sistem kekebalan tubuh, "Grote menyimpulkan.
Sleep apnea merupakan masalah gangguan pernapasan yang berhenti saat tidur. Hal ini menyebabkan organ tubuh, terutama otak, tidak mendapat oksigen yang cukup, serta kualitas tidur menjadi buruk. Penderita kerap merasa kelelahan ketika terbangun dari tidur.
Sleep apnea merupakan salah satu masalah tidur yang sangat umum terjadi. Kondisi ini juga tidak memandang usia dan jenis kelamin. Penderita bisa berusia muda maupun lanjut usia. Hanya saja, bebeeapa sumber menyebut gangguan tidur ini kerap terjadi pada dewasa paruh baya.
Sleep apnea dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Untuk itu, penderita sleep apnea sangat dianjurkan menemui dokter untuk mendiskusikan permasalahan tidur ini untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)