Menurut definisi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kelainan refraksi adalah kondisi di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas. Hal ini membuat bayangan benda terlihat buram atau tidak tajam.
Sementara menurut Dokter Spesialis Mata RS UI dr. Anissa Nindyatriayu Witjakono, BMedSc (Hons), Sp.M ada tiga jenis kelainan refraksi yang biasa terjadi pada anak-anak. Di antaranya, rabun jauh (miopia) yaitu kesulitan melihat jauh dengan jelas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kemudian rabun dekat atau hiperopia, di mana anak kesulitan melihat dekat dengan jelas. Satu lagi, astigmatism atau silindris, yang berarti terjadi distorsi penglihatan akibat kelengkungan kornea dan lensa yang tidak sama di berbagai meridian.
Permasalahan ini perlu untuk diatasi segera. Sebab bila tidak, keadaan mata anak bisa semakin buruk. Untuk itu, kenali beberapa tanda umum anak memiliki kelainan refraksi:
1. Pandangan buram
Anak mulai mengeluh bahwa mereka tidak bisa melihat dengan jelas. Pandangan menjadi buram ketika melihat sesuatu yang jauh atau dekat.2. Mengerenyitkan dahi saat melihat
Ini dilakukan mereka untuk memudahkan melihat sesuatu. Perhatikan bagaimana perilaku anak ketika dia sedang fokus terhadap objek benda tertentu.3. Mendekat untuk melihat
Anak mungkin akan bercerita bahwa dia jadi harus maju ke depan saat ingin mencatat sesuatu dari papan tulis.4. Bisa disertai dengan juling
Juling adalah gangguan saat mata tidak melihat persis ke arah yang sama pada saat bersamaan.5. Prestasi sekolah menurun
Kelainan refraksi tentunya akan menyulitkan anak mengikuti pelajaran. Mereka sulit membaca dan tidak fokus mengikuti kegiatan belajar seperti yang lainnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)
