Menurut Menurut Dokter Spesialis Mata RS UI, dr. Anissa Nindyatriayu Witjakono, BMedSc (Hons), Sp.M ada empat jenis kelainan mata yang biasa dimiliki anak-anak seperti:
Kelainan refraksi
Ini terdiri dari rabun jauh, (miopia), rabun dekat (hiperopia), dan astigmatism (silindris).Kelainan Posisi Bola Mata atau Strabismus
Ini disebut juga juling. Menurutnya, juling keluar sampai usia di 3 bulan masih bisa normal, namun bila menetap perlu diperiksakan ke dokter spesialis mata / dokter spesialis pediatri oftamologi.Kelainan warna manik mata
dr. Anissa mengungkapkan bahwa manik mata putih atau leukokoria bisa terjadi karena tiga kondisi seperti katarak, retinoblastoma, dan retinopathy of prematurity (ROP). Untuk mengenalinya, gunakan cahaya terang ke arah mata dan lihat apakah ada perbedaan warna saat mata terkena cahaya tersebut.Ptosis atau kelopak mata jatuh
Ini adalah kondisi yang membuat satu atau dua mata terlihat seperti mengantuk. “Kelopak mata jatuh, harus diperiksakan ke dokter mata, terutama bila kelopak mata menutupi manik mata,” ungkapnya dalam Webinar RSUI yang bertajuk Kenali Gejala Kelainan Mata Anak.Untuk mencegah dan mengatasi kelainan-kelainan ini, ia menganjurkan orang tua untuk melakukan:
Early screening
- Dimulai dari lahir, minimal usia 6 bulanBagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(bisa lebih cepat bila ada riwayat lainnya)
- Pemeriksaan tajam pengelihatan subjektif. Ini dapat dimulai sejak usia 3 tahun.
Mengenali gejala awal kelainan mata
- Lihatlah apakah ada kelainan posisi bola mata pada usia >3 bulan- Perhatikan pula kebiasaan anak saat melihat
- Lihat warna manik mata. Anda bisa menggunakan cahaya untuk melihat perbedaan warnanya.
Periksakan anak ke dokter mata atau dokter mata anak
Dengan pemeriksaan ini, dokter bisa langsung mengambil tindakan. “Usia deteksi dan waktu tatalaksana mempengaruhi hasil,” jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)