Jakarta: Data epidemiologis baru menunjukkan hubungan sebab akibat antara infeksi HSV1 dan pikun atau Alzheimer. Hal itu meningkatkan prospek pengobatan pencegahan sederhana nan efektif untuk salah satu gangguan paling mahal pada manusia.
Apa yang menyebabkan penyakit Alzheimer?
Kata pakar terkemuka Profesor Ruth Itzhaki dalam makalah terbarunya menyajikan bukti penelitian panjang bahwa virus herpes bertanggung jawab untuk luka dingin yang juga dapat menyebabkan Alzheimer. Data baru juga menunjukkan obat antivirus secara drastis mengurangi risiko pikun pada pasien dengan infeksi herpes parah.Teori HSV1 pada penyakit Alzheimer
Virus herpes adalah penyakit menakutkan yang terus menerus memberi, mereka seumur hidup tetap berada di neuron dan sel-sel kekebalan tubuh penderita. Kebanyakan orang yang terinfeksi HSV1 pada saat mereka mencapai usia senja."HSV1 dapat menyebabkan 50 persen atau lebih dari kasus penyakit Alzheimer," kata Profesor Itzhaki, yang telah menghabiskan lebih dari 25 tahun di University of Manchester untuk menyelidiki hubungan potensial penyakit itu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
.jpg)
(Kata pakar terkemuka Profesor Ruth Itzhaki dalam makalah terbarunya menyajikan bukti penelitian panjang bahwa virus herpes bertanggung jawab untuk luka dingin yang juga dapat menyebabkan Alzheimer. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
HSV1 lebih dikenal sebagai penyebab luka dingin. Itzhaki telah menunjukkan sebelumnya bahwa luka dingin lebih sering terjadi pada pembawa APOE-ε4 yakni varian gen yang memberikan peningkatan risiko Alzheimer.
"Teori kami adalah bahwa pada pembawa APOE-ε4, reaktivasi lebih sering atau lebih berbahaya pada sel-sel otak yang terinfeksi HSV1, yang akibatnya mengakumulasi kerusakan dan berujung pada pengembangan Alzheimer."
Beberapa negara mengumpulkan data populasi yang diperlukan untuk menguji teori tersebut. Misalnya, untuk mengetahui apakah perawatan antivirus mengurangi risiko demensia.
Di Taiwan, para peneliti telah membuktikan itu. Sebanyak 99,9 persen populasi terdaftar dalam Database Riset Asuransi Kesehatan Nasional Taiwan, menarik informasi tentang infeksi dan penyakit mikroba.
Pada 2017-2018, sebanyak tiga penelitian diterbitkan yang menggambarkan data Taiwan tentang perkembangan pikun-yang merupakan penyebab utama Alzheimer-dan pengobatan pasien dengan tanda-tanda infeksi HSV atau virus varicella zoster (VZV, virus cacar air).
"Hasil yang mengejutkan termasuk bukti bahwa risiko pikun atau Alzheimer jauh lebih besar pada mereka yang terinfeksi HSV, dan pengobatan anti-herpes menyebabkan penurunan dramatis dalam jumlah subyek yang sangat dipengaruhi oleh HSV1 yang kemudian mengembangkan demensia."
Penelitian kelompok Itzhaki sendiri sebelumnya menemukan bahwa HSV1 menyebabkan deposit protein khas Alzheimer: 'plak' di antara neuron, dan 'kusut' di dalamnya.
"DNA virus terletak sangat spesifik di dalam plak di jaringan otak postmortem dari penderita Alzheimer. Protein utama dari plak dan kusut terakumulasi juga dalam kultur sel yang terinfeksi HSV1, dan obat antivirus dapat mencegah hal ini."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)