Batuk Pilek pada Batita, Kapan Harus Dibawa ke Dokter?

Jakarta: Batuk pilek merupakan salah satu penyakit ”langganan” si kecil. Baru saja kemarin sembuh, tak lama kemudian terjangkit lagi. Banyak ibu-apalagi ibu baru merasa khawatir.
 
Namun banyak pertanyaan bahwa apakah ini wajar ataukah tidak? Dan bagaimana cara mengatasinya? Serta kapan batuk dan pilek pada batita perlu dibawa ke dokter?
 
Dr. Rifki Agung, MsiMed, SpA menjawab bahwa batuk merupakan salah satu upaya pertahanan tubuh dalam hal ini saluran pernapasan yang alamiah yaitu suatu refleks perlindungan untuk membuang sekret yang berlebihan atau benda asing yang masuk saluran pernapasan.
Rangsangan yang menyebabkan batuk antara lain udara dingin, benda asing, radang/edema, lendir dan kontraksi saluran pernapasan serta tekanan pada saluran pernapasan oleh tumor.
 
Penyebab tersering batuk pilek adalah virus. Common cold adalah nama lain dari penyakit batuk pilek biasa. Selain itu terdapat penyebab yang lain seperti alergi dan bakteri.
 

(Anda perlu memerhatikan lagi, jika batuk pilek disertai demam maka harus lebih berhati-hati apalagi jika panasnya tinggi (>40°C) disertai sesak dan napas. Segera bawa si kecil ke dokter. Foto: Pexels.com)

Ciri khas batuk pilek

Menurut dr. Rifki Agung, batuk pilek biasa atau common cold ditandai dengan batuk, hidung meler, bersin, tanpa demam, tanpa sesak, dan tanpa biru-biru sekitar mulut.
 
Penyebab tersering virus merupakan self remmiting diseases artinya dapat sembuh sendiri selama 1-10 hari. Batuk pilek tanpa demam tapi terdapat sesak serta bunyi mengi (wheezing) merupakan ciri asma.
 
Anda perlu memerhatikan lagi, jika batuk pilek disertai demam maka harus lebih berhati-hati apalagi jika panasnya tinggi (>40°C) disertai sesak dan napas cepat, ini merupakan kegawatan pada anak, segera bawa ke dokter.
 
Dr. Rifki Agung juga menerangkan bahwa demam yang berlangsung 3-4 hari juga perlu hati-hati. Pasalnya negara kita masih endemis demam berdarah dan infeksi virus lain, sering dilakukan pemeriksaan laboratorium.
 
Batuk pilek dengan demam nglemeng (demam yang tidak tinggi dalam bahasa Jawa), keringat malam hari, berat badan sulit naik, nafsu makan berkurang, anak sering sakit patut dicurigai tuberkulosis. Dr. Rifki Agung menekankan bahwa kita bisa membagi batuk pilek dengan demam atau tanpa demam.
 
Jika terdapat tanda bahaya atau perburukan keadaan umum serta batuk pilek yang berlangsung lama, serta sesak napas, anak rewel, lesu, lemas, pusing, menggigil dan panas tinggi segera bawa ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan terdekat.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)