Dikutip dari Medical News Today, hanya orang-orang tertentu yang mengalami efek samping ini. Beberapa orang merasa bahwa mereka menjadi lebih baik seiring waktu atau perubahan pola makan.
Namun, efek samping paling umum dari kontrasepsi hormonal ialah perdarahan antar periode, payudara sakit, dan mual. Orang yang mengonsumsi pil KB yang mengandung kombinasi hormon memiliki risiko sedikit lebih tinggi mengalami pembekuan darah di kaki. Ini terutama berlaku untuk orang dengan faktor risiko pembekuan darah lainnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Siapa pun yang khawatir tentang efek samping kontrasepsi hormonal dapat mengambil manfaat dari mencoba alternatif. Di antaranya, menggunakan kondom pria atau wanita, atau alat kontrasepsi tembaga atau IUD yang merupakan kontrasepsi jangka panjang yang tidak melepaskan hormon.
Bisa juga dengan topi serviks, atay metode berbasis waktu yang melibatkan menahan diri dari hubungan seksual pada hari-hari siklus menstruasi ketika sedang subur. Atau dengan sterilisasi permanen, melalui vasektomi atau ligasi tuba.
Menggabungkan salah satu metode di atas dapat meningkatkan keefektifannya. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar penanganannya lebih terjamin.
Sementara itu, pil KB memengaruhi setiap orang secara berbeda. Pil dapat meredakan sakit kepala atau meningkatkan frekuensi atau keparahannya.
Tidak semua pil KB aman untuk orang yang mengalami migrain disertai aura. Maka, jelaskanlah migrain dan jenis sakit kepala lainnya secara rinci saat mendiskusikan pilihan pengendalian kelahiran dengan dokter.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(YDH)