Dikutip dari Medical News Today, meningitis bakteri dapat terjadi pada semua usia. Tetapi yang berisiko dan lebih rentan adalah bayi.
Beberapa gejala meningitis pada bayi antara lain bayi jadi bernapas lebih cepat, menolak makan dan mudah kesal, menangis berlebihan, atau mengerang dengan nada tinggi, dan menjadi kaku, dengan gerakan tersentak-sentak, atau lesu dan terkulai.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Faktor lain yang meningkatkan risiko antara lain:
-Cacat atau trauma anatomis, seperti patah tulang tengkorak, dan pernah melwati beberapa jenis operasi. Ini memungkinkan bakteri masuk ke sistem saraf.
-Infeksi di daerah kepala atau leher.
-Banyak menghabiskan waktu di komunitas, misalnya di sekolah atau perguruan tinggi. Ini adalah penyakit yang tipenya menular.
-Tinggal atau bepergian ke lokasi tertentu, seperti sub-Sahara Afrika.
-Memiliki sistem kekebalan yang lemah, karena kondisi medis atau perawatan.
-Bekerja di laboratorium dan tempat lain di mana terdapat patogen meningitis.
Meningitis bakterial berulang mungkin terjadi tetapi jarang. Studi menunjukkan bahwa 59 persen kasus berulang disebabkan oleh cacat anatomi, dan 36 persen terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Jadi, lihatlah apakah Anda adalah orang-orang yang berisiko atau tidak. Tetaplah berhati-hati dan ikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan untuk mencegahhnya bila Anda pikir ini diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)